Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Peradaban Elam

Peradaban ini berpusat di ujung barat dan barat daya Iran, yang membentang dari Provinsi Khuzestan dan Ilam, serta sebagian kecil Irak selatan.

Secara bahasa, Elam, yang diambil dari bahasa Akkadia dan Sumeria, memiliki makna highlands atau dataran tinggi.

Peradaban Elam, yang berkembang selama sekitar 2.700 tahun, dapat dibagi ke dalam empat periode, yakni periode Proto-Elam, Elam Kuno, Elam Pertengahan, dan Elam Baru.

Pada setiap periode, peradaban ini berhubungan dengan peradaban Sumeria, Babilonia, dan Asyyria.

Peradaban Elam juga meninggalkan artefak dan karya arsitektur yang masih dapat dilihat hingga saat ini, salah satunya adalah kompleks Chogha Zanbil di Iran.

Proto-Elam (3200-2700 SM)

Periode Proto-Elam dimulai pada 3200 SM, di mana masyarakatnya telah melakukan kontak dengan bangsa Sumeria, yang dibuktikan dengan diperkenalkannya aksara paku.

Berdasarkan temuan artefak di Kota Susan, diketahui bahwa orang Elam pada periode ini merupakan seorang perajin keramik yang terampil.

Catatan bangsa Sumeria juga menyebut bahwa pada periode Proto-Elam terjadi perang pertama antara Raja Sumeria dengan orang Elam, yang dimenangkan oleh bangsa Sumeria.

Selain itu, tidak banyak ditemukan informasi yang berhubungan dengan periode Proto-Elam.

Elam Kuno (2700-1600 SM)

Masyarakat Elam bukan satu bangsa yang menyatu, tetapi berupa federasi dari orang-orang yang tinggal di berbagai wilayah di bawah pimpinan beberapa dinasti, seperti di Awan (2350-2150 SM), Anshan, Shimashki (2200-1900 SM), dan Susan.

Pada periode Elam Kuno, budaya masyarakatnya telah mapan, tetapi baru benar-benar dikembangkan pada masa Dinasti Awan, Anshan, dan Susan.

Dinasti Awan pernah ditaklukkan oleh bangsa Akkadia di bawah pimpinan Sargon (2334-2279 SM).

Kemudian pada masa raja ke-11 Dinasti Awan, perjanjian dengan Naram-Sin, cucu Sargon, dilakukan.

Pada masa ini terjadi persitiwa besar yang terkenal, yakni bangkitnya bangsa Elam dengan memberontak terhadap Dinasti Ketiga Ur Sumeria.

Peristiwa ini ditulis dalam teks-teks kuno Mesopotamia dan selalu dinyanyikan sebagai pengingat kemenangan Elam.

Setelah kebangkitan Elam, Dinasti Sukkalmah (1970 -1770 SM), yang maju di bidang militer, mulai mendominasi.

Militer Dinasti Sukkalmah dibangun guna menghalau kekuatan Babilonia Lama di bawah kekuasaan Hammurabi, tetapi tidak berhasil.

Setelah Hammurabi meninggal, bangsa Elam baru berhasil memerdekakan diri dari Babilonia Lama.

Elam Pertengahan (1500-1100 SM)

Periode peradaban Elam Pertengahan diawali dengan munculnya Dinasti Kidinuid (1500-1400 SM) di Pegunungan Timur Laut Khuzekstan.

Peradaban Elam dapat dikatakan mencapai kejayaan pada masa Elam Pertengahan.

Pada periode ini, Elam mampu memperluas kekuatan politiknya dan terjadi perkembangan dalam bahasa, budaya, dan kepercayaan.

Terdapat tiga dinasti yang berkuasa, yaitu Dinasti Kidinuid (1500-1400 SM), Dinasti Igihalkid (1400-1200 SM), dan Dinasti Sutrukid (1200-1100 SM).

Salah satu penguasa Elam yang paling terkenal adalah Untash-Napirisha (1275-1240 SM), yang membangun ziggurat dan kompleks kuil Dur Untash (Chogha Zanbil) serta lebih dari 50 struktur lainnya.

Elam juga diketahui menjadi penghubung perdagangan antara Mesopotamia dengan dunia Timur.

Pada masa Dinasti Sutrukid, Elam menjadi penguasa militer yang besar di Timur Tengah.

Elam Baru (1100-539 SM)

Pada awal Elam Baru sempat mengalami periode kegelapan karena kurangnya sumber sejarah.

Barulah pada sekitar tahun 742 SM, terdapat raja yang bernama Huban-Nugash yang naik takhta menjadi penguasa Elam.

Namun, Elam mengalami kemunduran ketika bergabung dengan koalisi Babilonia untuk menggulingkan Kekaisaran Asyyria Baru pada 612 SM.

Aliansi itu ternyata menjadi bumerang bagi Elam, di mana pasukan Ashurbanipal dari Assyria menghancurkan pusat peradaban Elam di Kota Susan.

Setelah itu, Elam menjadi bagian Kekaisaran Akhemeniyah Persia (550-330 SM), sampai jatuhnya Kekaisaran Sasaniyah pada tahun 651.

Kendati demikian, orang Elam sangat dihormati dan kebudayaannya terus memberikan pengaruh terhadap Kekaisaran Akhemeniyah hingga Sasaniyah.

Setelah Kekaisaran Sasaniyah diruntuhkan oleh pasukan Muslim Arab, budaya Elam pun diadopsi oleh para penakluk sebagai bagian dari budaya Persia dan terus memberikan pengaruh yang cukup besar.

Dapat dikatakan, Elam adalah peradaban Persia awal yang paling mengesankan dan pengaruhnya masih terus terasa di masa sekarang.

Referensi:

  • Mursidi, Agus. Adinata, Tofan Priananda. (2021). Peradaban Asia Barat Daya. Klaten: Lakeisha.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/25/080000779/sejarah-peradaban-elam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke