Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Revolusi Komunis China: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Revolusi kedua atau Revolusi Komunis China inilah yang mengubah China dalam konteks berbudaya sekaligus karakter sosial-politik hingga dikenal sebagai momen Perang Pembebasan.

Revolusi Komunis China dipimpin oleh Mao Zedong, ketua dari Partai Komunis China (PKC).

Gerakan ini dimulai pada 1946, setelah Perang China-Jepang Kedua (1937-1945), dan merupakan bagian kedua dari Perang Saudara China (1946-1949).

Hasilnya, pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan pendirian Republik Rakyat China (RRC).

Latar belakang Revolusi Komunis China

Revolusi China 1911 atau Revolusi Xinhai berhasil mengakhiri kekuasaan Dinasti Qing yang merupakan sebuah pemerintahan feodal penganut sistem monarki.

Hasil dari revolusi ini adalah China resmi menjadi sebuah negara republik.

Akan tetapi, Mao Zedong dan Partai Komunis China (PKC) menganggap pemerintah Republik China terlalu berpihak pada kaum bangsawan, bukan petani.

Tiga puluh tahun setelah Revolusi Xinhai, Republik China tidak segera mengalami kemajuan.

Seiring menguatnya PKC yang dibentuk pada 1921, terjadilah persaingan dua kubu yang membagi China menjadi dua kekuatan besar, yaitu kekuatan komunis di bawah pimpinan Mao Zedong dan Partai Nasionalis China (PNC) atau Kuomintang di bawah pimpinan Chiang Kai Shek.

Dua kekuatan ini bersaing keras hingga memicu perang saudara. Konflik keduanya pun terus meruncing dengan adanya intervensi dari Amerika Serikat.

Pada 1937, PKC dan PNC sempat bersatu untuk melawan Jepang. Sayangnya, PNC menggunakan kesempatan ini untuk mendesak PKC.

Hal itu membuat PKC bernegoisasi dengan Jepang agar mau membantunya melawan PNC.

Di lain pihak, PNC mendapat bantuan militer, keuangan, dan dukungan dari AS, sehingga Perang Saudara (1945-1949) pun tidak dapat terelakkan.

Jalannya Revolusi Komunis China

Pada awalnya, kaum nasionalis memiliki keunggulan dalam persenjataan, wilayah, populasi, dan dukungan internasional.

Akan tetapi, antara 1946-1947, PKC berhasil mendesak kekuatan PNC.

Selain itu, dukungan rakyat China terhadap PKC semakin kuat.

Menjelang 1949, PKC telah berhasil mendapatkan kota penting yang tadinya diduduki PNC.

Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong akhirnya memproklamasikan pendirian Republik Rakyat China (RRC).

Sementara kubu PNC melarikan diri ke Taiwan dan membentuk pemerintahan sendiri.

Mao Zedong kemudian diangkat menjadi Presiden RRC pada 1954.

Dampak Revolusi Komunis China

  • Berakhirnya perang saudara antara PKC dan PNC atau Kuomintang
  • Menelan korban setidaknya 1,7 juta jiwa
  • Lahirnya RRC sebagai negara komunis
  • Taiwan mempunyai pemerintahan sendiri, tetapi masih bagian dari RRC
  • Amerika Serikat menangguhkan hubungan diplomatik dengan RRC selama beberapa dekade

Referensi:

  • L. Santoso A.Z. (2017). Para Penggerak Revolusi. Yogyakarta: Laksana.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/15/150000379/revolusi-komunis-china-latar-belakang-kronologi-dan-dampak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke