Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Atletik dari Masa ke Masa

Kompas.com - 20/08/2021, 17:30 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang menganggap cabang olahraga yang disebut sebagai mother of sport adalah atletik.

Sebutan atletik sebagai ibu dari segala olahraga atau mother of sports bukan sembarang tercipta. Julukan tersebut memiliki alasan khusus.

Sebab, atletik disebut sebagai mother of sports karena di dalam olahraga tersebut terkandung unsur-unsur gerak dasar yang dibutuhkan oleh semua cabang olahraga (cabor).

Sebut saja seperti gerak lari, lompat, lempar, dll.

Selain itu, atletik adalah salah satu cabor tertua yang telah dilakukan oleh manusia sejak zaman purba hingga sekarang.

Baca juga: Mengapa Atletik Disebut Mother of Sport?

Atletik Ditemukan Sebelum Masehi

Melansir Encyclopaedia Britannica, atletik sudah muncul sejak zaman peradaban Mesir Kuno, yakni sekitar 3000 Sebelum Masehi (SM).

Tujuan atletik pada zaman primitif adalah mempertahankan kelangsungan hidupnya seperti mencari makan hingga menghindar dari hewan buas.

Pada 1829 SM, kompetisi atletik juga pernah diselenggarakan di Irlandia dengan nama Lugnasad festival.

Kompetisi tersebut masuk ke dalam tradisi perayaan panen di Irlandia dan Skotlandia.

Kemudian pada peradaban Yunani Kuno atau sekitar 776 SM, atletik menjadi satu-satunya cabor yang masuk dalam olimpiade pertama pada era Eropa Klasik.

Kala itu, kompetisi tersebut bernama Pannhellenik Games The Pythian Games yang berlangsung di Argolid (sekitar abad 6 SM).

Baca juga: Kenapa Ada Lintasan Atletik di Stadion Sepak Bola Indonesia?

Kemudian ada juga The Isthmian Game (tahun 523 SM) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun, dan The Roman Games dari Yunani.

Dari tiga kompetisi tersebut, nomor yang dipertandingkan merupakan nomor dari atletik, yakni lari dan melempar.

Atletik Era Modern

Sejarah atletik modern baru muncul pada 1154 Masehi dan dikembangkan di Inggris.

Perbedaan dari era SM tentu pada jumlah nomor yang dipertandingkan dan perkembangan peralatan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com