KOMPAS.com - Begitu banyak stadion sepak bola yang tersebar di seluruh Indonesia dengan lintasan atletik. Kenapa demikian?
Dalam buku Data Arsitek jilid II, disebutkan stadion adalah bangunan untuk menyelenggarakan kegiatan sepak bola, atletik serta fasilitas untuk penonton.
Apabila merujuk ke Benua Eropa, stadion yang menggunakan konsep lintasan atletik mungkin sudah jarang ditemui.
Mayoritas stadion yang berada di Benua Biru tidak memiliki lintasan atletik dan tanpa pagar pembatas.
Baca juga: Sejarah dan Profil Stadion Camp Nou, Markas Barcelona
Sementara itu, di Indonesia kebanyakan stadion memiliki lintasan atletik, seperti Stadion Manahan, Stadion Gelora Bung Karno, Stadion Papua Bangkit, Stadion Palaran dan lain-lain.
Meski demikian, ada juga beberapa stadion yang tidak memiliki lintasan atletik.
Contohnya Stadion Batakan, markas Persiba Balikpapan dan Stadion Maguwoharjo, kandang PS Sleman.
Lantas kenapa kebanyakan stadion di Indonesia memiliki lintasan atletik?
Baca juga: Mengenal Stadion Rungrado May, Venue Sepak Bola Terbesar di Dunia
Mengutip penjelasan di akun YouTube Stadium Infrastructure, kebanyakan stadion yang dibangun di setiap daerah di Indonesia memang sengaja ada lintasan atletik.
Hal itu dikarenakan agar bisa dibuat multifungsi, multievent, dan serba guna. Contohnya, bisa dibuat acara-acara konser, kampanye, dan lain-lain.
Selain itu, konsep stadion dengan lintasan atletik dibuat di Indonesia bertujuan agar beberapa cabang olahraga bisa dipertandingkan dalam satu venue. Contohnya adalah cabang olahraga atletik itu sendiri.
Konsep seperti ini bertujuan untuk menghemat anggaran, karena tidak perlu lagi membangun stadion khusus atletik yang bisa memakan banyak lahan dan biaya untuk pembangunan.
Baca juga: Filosofi Logo BRI Liga 1 2021-2022
Lalu, berapa panjang keliling lapangan atletik yang ada di stadion? satu keliling lapangan atletik adalah berjarak 400 meter (outdoor) dengan lebar 7,32 meter.
Adapun, lapangan atau tempat yang digunakan untuk lari dinamakan running track.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.