Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seleksi Timnas U20 Indonesia Diawasi Polisi, PSSI Beri Tanggapan

Kompas.com - 14/02/2020, 07:40 WIB
Faishal Raihan,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PSSI memberikan tanggapan soal rencana Satgas Antimafia Bola mengawasi jalannya seleksi timnas U20 Indonesia.

Satgas Antimafia Bola akan mengawasi seleksi perekrutan pemain timnas U20 Indonesia yang akan berlaga di Piala Dunia U20 2021.

Hal tersebut ditegaskan oleh Wakil Kepala Polri, Komjen Gatot Eddy Pramono.

Dalam melakukan pengawasan, Gatot akan melibatkan semua timnya di tingkat wilayah.

Baca juga: Upaya Teco agar Pemain Bali United Tak Ikut TC Timnas Indonesia

Selain itu Satgas Antimafia Bola akan berkoordinasi dengan semua pihak dan stakeholder di Indonesia, salah satunya adalah PSSI.

Mengetahui hal tersebut PSSI memberikan tanggapannya.

Melalui Wakil Ketua Umum, Cucu Somantri, PSSI mempersilakan Satgas Antimafia Bola mengawasi seleksi pemain untuk timnas U20 Indonesia.

"Satgas membantu agar tidak ada lagi rumor," kata Cucu, seperti dilansir dari Antara News, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Demi Klub, 7 Pemain Bali United Siap Pulang Lebih Cepat dari Timnas Indonesia

Kendati demikian, Cucu memberikan pengecualian kepada Satgas.

Cucu menekankan bahwa peran Satgas tak boleh menyentuh area teknis.

Dengan kata lain Satgas tak boleh mengganggu kerja Shin Tae-Yong dalam pemilihan dan penunjukan pemain timnas.

Sebab, pemilihan dan penunjukan pemain sepenuhnya menjadi kewenangan paltih.

“Kewenangan itu sepenuhnya berada di tangan Shin Tae-Yong. Dia akan menyeleksi pemain dari kemampuan teknik, taktik dan fisik,” tutur Cucu.

Baca juga: Shin Tae-yong Cuma Panggil Dua Pemain Naturalisasi di Timnas Indonesia

Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yunus Nusi juga menyambut baik langkah Satgas untuk mengawasi seleksi pemain timnas U20.

Meski demikian, Yunus mengaku belum mengetahui bagaimana cara Satgas dalam melakukan pemantauan tersebut.

"Saya belum mengetahui teknisnya seperti apa, apakah diawali secara terbuka atau tertutup," tutur Yunus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com