Rekor 19 Tahun Rossi yang Bisa Dipecahkan Quartararo pada MotoGP 2020

KOMPAS.com - Pebalap MotoGP asal Perancis, Fabio Quartararo, mencatatkan hasil gemilang pada tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, 7-9 Februari.

Selama tiga hari, Quartararo selalu menjadi yang tercepat dalam setiap tes yang digelar.

Tes pramusim MotoGP 2020 di Sepang menandai penampilan Quartararo dengan motor spesifikasi pabrikan.

Meski bernaung di bawah bendera tim satelit, pebalap tim Petronas SRT Yamaha itu diberi keistimewaan menunggangi motor balap spek pabrikan.

Kekhususan itu diberikan Yamaha setahun sebelum Quartararo masuk ke tim utama Monster Energy Yamaha pada MotoGP 2021.

Quartararo memang mulai menjadi buah bibir sejak musim 2019 lalu.

Menjalani debut di kelas tertinggi, Quartararo berhasil enam kali naik podium dan lima kali pole position.

Ia mengakhiri musim pada posisi kelima klasemen akhir.

Gelar Rookie of the Year langsung diberikan kepada pebalap yang ketika itu baru berusia 19 tahun.

Pencapaian selama 2019 membuat Yamaha berupaya menahan Quartararo, bahkan sampai mendepak sang legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi.

Tujuannya, agar Quartararo tak pindah ke pabrikan lain pada tahun 2021 mendatang.

Dalam beberapa musim terakhir, Yamaha memang gagal membendung kedigdayaan Honda bersama Marc Marquez.

Rossi sudah mulai lamban dan menua, sedangkan Maverick Vinales tampil angin-anginan.

Karena itu, banyak yang menilai Quartararo bisa menjadi tumpuan Yamaha untuk menghentikan dominasi Honda dan Marquez.

“Biasanya jarang terjadi ada pebalap debutan bisa tampil baik. Namun, dia berbeda. Ketika Vinales dan Rossi sedang mengalami kesulitan seperti sekarang ini, maka kami bisa melihat Fabio,” kata Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, seperti dikutip dari laman Motorsport.

“Dengan menggunakan motor yang sama, atau bahkan spek yang lebih rendah, dia (Quartararo) bisa tampil baik. Jadi, seharusnya kami bisa melakukan itu semua,” ucap Jarvis.

Quartararo bisa jadi juara dunia?

Dengan keistimewaan dari Yamaha ditambah kemampuan diri yang dimilikinya itu, gelar juara dunia mungkin bukan hal yang mustahil bagi Quartararo.

Quartararo bahkan berpotensi memecahkan rekor milik Rossi yang sudah bertahan selama 19 tahun.

Rekor tersebut adalah menjadi pebalap tim satelit yang berhasil jadi juara dunia.

Pada 2001, Rossi berhasil menjadi juara kelas utama yang ketika itu masih memperlombakan motor 2 tak 500cc.

Saat itu, Rossi juara dengan bendera tim satelit, Nastro Azzuro Honda. Ia juara pada musim keduanya turun di kelas utama.

Pencapaian Rossi pada 2001 itulah yang kemudian membawanya bergabung di tim utama, Repsol Honda.

Setelah hasil yang Rossi capai pada 2001, nyaris tak ada lagi pebalap tim satelit yang mampu menjadi juara dunia kelas utama.

Tak ada yang tahu pasti apakah Quartararo bisa mempertahankan konsistensinya, atau hanya menjadi fenomena sesaat.

Namun, Marquez sendiri sudah menjadikan Quartararo sebagai salah satu ancamannya ke depan.

Seusai berakhirnya MotoGP musim 2019 yang lalu, Marquez memprediksi ajang balap musim 2020 akan lebih sengit dibandingkan periode sebelumnya.

Ia bahkan mulai ragu apakah bisa mempertahankan gelar.

Menurut Marquez, ada tiga pebalap yang bisa menjadi ancamannya untuk musim depan, yang pertama adalah Quartararo.

Adapun dua nama lainnya adalah Vinales dan Andrea Dovizioso.

"Saya sudah bilang di Misano dan beberapa balapan lalu, Fabio adalah salah satu pesaing utama untuk tahun depan. Dia mengendarai Yamaha dengan cara yang sangat bagus dan menggunakan semua jalur sepanjang waktu," ucap Marquez, dikutip dari Crash.

MotoGP musim 2020 akan dimulai pada 8 Maret mendatang.

Sebelum dimulainya musim balap, masih akan ada satu tes pramusim lagi yang akan digelar, yakni di Sirkuit Losail, Qatar, 22-24 Februari mendatang.

Tentunya, akan menarik menantikan sepak terjang Quartararo.

Apakah dia bisa melanjutkan kegemilangannya seperti di Sepang, atau justru mengalami penurunan performa.

Hanya waktu yang bisa menjawab.