Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beda Inggris dan Italia dari Dalam dan Luar lapangan

COMO, KOMPAS.com - Sudah hampir setengah bulan para pemain Garuda Select berlatih di Como, Italia.

Sejak 1 Januari lalu, mereka datang ke negeri spaghetti itu setelah hampir tiga bulan berada di Birmingham, Inggris.

Berbeda dari program tahap pertama, tim Garuda Select II tidak cuma akan menghadapi lawan dari tim-tim junior di Inggris, tapi juga Italia.

Hal itu memang bertujuan agar para pemain bisa mendapatkan pengalaman menghadapi lawan dengan tipikal yang beragam.

Menjalani kehidupan di Inggris dan Italia membuat para pemain Garuda Select bisa mencari perbedaan kultur dari dua negara tersebut, baik di dalam dan luar lapangan.

Bagi Edgar Amping, tim-tim Inggris lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik.

Namun, tidak demikian dengan di Italia. Edgar menilai tim-tim junior di negeri spaghetti bermain sangat taktis.

"Jadi kalau di Inggris lebih banyak main fisik, benturan badan, dan banyak menguji otot-otot. Di Italia lebih ke teknik," kata bek tim Garuda Select itu saat ditemui seusai sesi latihan, di Como, Sabtu (18/1/2020).

Pengakuan seperti yang disampaikan Edgar persis dengan apa yang juga pernah dilontarkan penyerang tim, Bagus Kahfi.

Seusai mengalami kekalahan 1-2 dari tim U-17 Juventus, Bagus menilai tim-tim Italia memiliki pertahanan yang lebih rapat ketimbang klub Inggris.

"Kalau di Inggris, masih ada sedikit celah di lini belakang, sementara Italia benar-benar ketat. Contohnya Juventus ini, makanya ketika mendapatkan kesempatan, saya harus memaksimalkannya," kata pemain berusia 18 tahun itu.

Sementara itu, untuk urusan di luar lapangan, Italia ternyata lebih bersahabat dalam hal cuaca.

Meski sama-sama tengah dilanda musim dingin, para pemain Garuda Select menilai suhu di Inggris lebih menusuk tulang ketimbang di Italia.

Setidaknya seperti itulah pengakuan dari Arsa Ahmad. Arsa adalah penyerang yang menjadi salah satu pemain kunci dalam program Garuda Select II.

Total sudah 5 gol dicetak olehnya.

"Cuaca lebih dingin Inggris karena lebih banyak angin," ucap rekan duet dari Alfriyanto Nico itu.

Beda halnya dengan Renaldi. Selama berada di Italia, salah satu hal mencolok yang terlihat olehnya adalah posisi setir kendaraan yang berada di kiri.

Italia merupakan negara yang menerapkan sistem lalu lintas di lajur kanan. Dengan demikian, setir kendaraan berada di kiri.

Berbeda dengan di Inggris yang menerapkan sistem lalu lintas di kiri dengan setir kanan, sama dengan di Indonesia.

"Cukup banyak perbedaannya. Seperti bangunan, serta lebih banyak orang yang berjalan kaki di sini. Selain itu dari kendaraan. Kalau di Inggris sama seperti di Indonesia pakai setir kanan. Sedangkan di sini (Italia) setir kiri," ujar Renaldi.

Dari jumlah tersebut, 11 dilakoni di Inggris, sedangkan dua di Italia.

Dua pertandingan yang dijalani di Italia menghasilkan satu kemenangan dan satu kekalahan.

Sebelum dikalahkan Juventus, anak asuh Dennis Wise dan Des Walker sempat menang 3-0 atas Torino pada 8 Januari.

Setelah melawan Juventus, tim Garuda Select II akan kembali bertanding pada 22 Januari nanti. Lawan berikutnya yang akan dihadapi adalah tim U-17 Inter Milan.

Simak program Garuda Select II di Italia melalui link berikut => klik di sini

https://www.kompas.com/sport/read/2020/01/19/150000967/beda-inggris-dan-italia-dari-dalam-dan-luar-lapangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke