Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kaidah Kebahasaan dalam Teks Cerpen

Kompas.com - 06/03/2024, 22:34 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek.

Dilansir dari buku Menulis Cerpen Itu Asyik (2023) oleh Noviana Tri Wahyu, salah satu bentuk karya sastra yang kita ketahui yakni cerpen.

Cerpen merupakan prosa fiksi yang menceritakan tentang suatu peristiwa yang dialami oleh tokoh utama.

Baca juga: Apakah Judul Cerpen Mencerminkan Isi Cerpen?

Seperti namanya, cerpen lebih sederhana daripada novel. Cerpen selesai dibaca dalam waktu 10 menit sampai 20 menit.

Umumnya, penulis pemula memilih untuk menulis cerpen sebelum menulis karya yang lebih serius seperti novel.

Selain itu, dalam karya sastra kita juga perlu mengenal kaidah kebahasaannya.

Dikutip dari buku Menuju Cerpenis Andal Panduan Praktis Menulis Cerpen bagi Pemula (2023) oleh Murdiati Supeni,  berikut penjelasan mengenai kaidah kebahasaan pada cerpen:

Baca juga: Fungsi Bagian Resolusi pada Teks Cerpen

Majas

Majas merupakan gaya bahasa yang bermakna kias atau makna lebih secara emosional, baik lebih halus (positif) maupun lebih kasar (negatif).

Adapun penggunaan majas dalam cerpen, antara lain:

  • Simile (perbandingan langsung)

Contohnya, "Seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari ketapel sambil menjerit sejadi-jadinya".

  • Metafora (perbandingan tidak langsung atau tersembunyi)

Contohnya, "Dia memiliki hati batu", "Keras kepala seperti lembu".

  • Personifikasi (benda mati yang dianggap seperti makhluk hidup)

Contohnya, "Awan tertatih-tatih melintasi langit", "kerikil di jalan tampak pucat".

Baca juga: 4 Perbedaan Cerpen dan Puisi

Dialog

Pengarang menyisipkan dialog antartokoh agar terkesan hidup. Seolah-olah peristiwa dalam cerpen nyata adanya. Pembaca menjadi tidak bosan karena seolah terlibat dalam penceritaan.

Dialog harus berfungsi untuk memperjelas karakter tokoh, konflik yang terjadi serta menunjukkan latar cerita yang kuat.

Dengan dialog yan dilontarkan, karakter tooh menjadi tampak jelas. Melalui dialog pembaca menjadi lebih memahami konflik yang terjadi dan pembaca semakin jelas mengetahui latar ceritanya.

Adapun hindari dialog-dialog yang tidak penting dan membosankan. Ini sangat berbahaya karena akan berpengaruh pada emosi pembaca. Pembaca menjadi hilang selera untuk membaca cerpen tersebut.

Baca juga: Mengapa Hikayat Dapat Dikembangkan Menjadi Sebuah Cerpen?

Penggunaan konjungsi

Dikutip dari Buku Ajar Bahasa Indonesia Tingkat Dasar (2022) oleh Asyhari Dwi Rukmana, cerpen merupakan teks narasi yang menceritakan urutan peristiwa atau suatu kejadian.

Untuk menceritakan urutan peristiwa atau suatu kejadian ini keduanya harus menggunakan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan kejadian.

Itulah penjelasan mengenai pengertian kaidah kebahasaan pada cerpen.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Cerpen yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com