Metode pengolahan hasil perikanan selanjutnya adalah pengeringan. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air pada ikan sehingga ikan menjadi awet.
Pengeringan ikan merupakan proses lanjutan dari kegiatan pengawetan dengan penggaraman.
Ikan hasil proses penggaraman segera diangkat dari wadah penggaraman, dicuci bersih dan kemudian dikeringkan.
Prinsip proses pengeringan adalah mengurangi kadar air dalam tubuh ikan sebanyak-banyaknya, sehingga kegiatan bakteri di dalam tubuh ikan akan terhambat.
Cara yang umum digunakan untuk mengeringkan ikan adalah dengan menguapkan air dari tubuh ikan, yaitu dengan menggunakan hembusan udara panas.
Baca juga: Teknik Pengeringan: Pengertian dan Tujuannya
Pembekuan adalah pemindahan panas dari bahan yang disertai dengan perubahan fase dari cair ke padat.
Proses pembekuan bertujuan untuk mengawetkan sifat-sifat alami dengan cara menghambat aktivitas bakteri maupun aktivitas enzim.
Ikan mulai membeku pada suhu antara -0,6ºC sampai -2ºC atau rata-rata -1ºC. Proses pembekuan ikan dianggap selesai jika suhu tubuh ikan sudah mencapai -12ºC.
Sebab, pada suhu -12ºC, kegiatan bakteri sudah dapat dihentikan, tetapi proses enzimatis masih terus berlangsung.
Baca juga: Proses Pengolahan Ikan hingga Dikonsumsi Masyarakat
Pengasapan diartikan sebagai penyerapan berbagai jenis senyawa kimia yang berasal dari asap kayu ke dalam daging ikan.
Bahan utama yang melekat dan meresap pada tubuh ikan pada proses pengasapan adalah uap, sedangkan partikel padatan lainnya tidak diperlukan.
Tujuan pengasapan dalam pengawetan ikan adalah untuk mengawetkan dan memberi warna serta asap yang khusus pada ikan.
Pada prinsipnya, proses pengasapan merupakan gabungan dari proses penggaraman, pengeringan atau pemanasan.
Baca juga: 5 Ikan Air Tawar yang Biasa Dikonsumsi
Referensi: