KOMPAS.com - Luasnya wilayah laut Indonesia dan panjangnya garis pantai yang dimiliki menjadikan proses pemetaan secara terestrial tidak efektif baik dari segi tenaga, waktu, dan biaya.
Namun, berkembangnya teknologi penginderaan jauh telah memberikan inovasi serta kemudahan perencanaan dan pengembangan pada wilayah perairan di Indonesia.
Penginderaan jauh adalah ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan citra yang telah direkam, yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan sutau obyek.
Maka dari itu, penginderaan jauh dapat digunakan sebagai suatu teknologi untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek secara cepat dan akurat, termasuk obyek-obyek di wilayah pesisir dan lautan.
Penginderaan jauh dapat digunakan untuk survey pantai, meneliti sifat fisik air laut dan mempelajari tipe gelombang, penggunaan tersebut merupakan manfaat di bidang kelautan.
Baca juga: Penginderaan Jauh: Pengertian Ahli, Prinsip, Jenis-jenis Citranya
Adapun pemanfaatan teknologi penginderaan jauh di bidang kelautan antara lain:
Data penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk memetakan kedalaman laut (bathymetri). Kedalaman maksimum yang dapat dijangkau tergantung DOP (Depth of Penetration) dari tiap band yang digunakan.
Namun, umumnya kemampuan pemetaan kedalaman perairan hanya dapat dilakukan pada perairan yang jernih dan terbatas pada kemampuan penetrasi dari cahaya matahari untuk menembus perairan (±25 meter).
Panjang gelombang inframerah termal pada data penginderaan jauh memungkinkan dilakukannya estimasi suhu permukaan laut.
Suhu permukaan laut yang dapat diukur adalah suhu permukaan yang berada pada beberapa millimeter di permukaan laut dan bukan suhu kolom air yang berada beberapa centimeter di bawah permukaan laut.
Baca juga: 4 Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Hidrologi
Pigmen fotosintesis yang umum terdapat pada fitoplankton adalah kolorofil-a, sehingga hasil pengukuran klorofil-a dapat digunakan untuk menduga biomassa fitoplankton pada suatu perairan.
Klorofil yang berwarna hijau pada dasarnya menjadi sumber informasi perikanan laut karena keterkaitannya yang erat dengan produktivitas primer perikanan.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, di mana terdapat konsentrasi klorofil yang tinggi, maka lokasi tersebut memiliki konsentrasi biota atau ikan laut yang tinggi juga.
Melalui teknologi penginderaan jauh, pendugaan tersebut dapat dilakukan berdasarkan sifat optik atau bioptik air laut yang dilihat dari keberadaan pigmen-pigmen klorofil-a dan suhu permukaan laut.
Baca juga: 3 Fungsi Sensor dalam Penginderaan Jauh
Teknologi penginderaan jauh dapat digunakan untuk mendukung usaha dalam peningkatan pemanfaatan sumber daya ikan melalui kajian suhu permukaan laut dan sebaran klorofil-a di perairan.
Zonasi ini dilakukan untuk membantu meningkatkan hasil tangkapan para nelayan, sehingga kegiatan penangkapan menjadi lebih efektif dan efisien.
Ekosistem mangrove merupakan salah satu obyek yang dapat diindentifikasi menggunakan teknologi penginderaan jauh.
Letak geografis ekosistem mangrove yang berada pada daerah peralihan darat dan laut memberikan efek perekaman yang khas jika dibandingkan obyek vegetasi darat lainnya.
Selain itu, ekosistem lamun dan terumbu karang juga dapat diinterpretasi secara visual dan digital dengan menggunakan citra resolusi tinggi sampai citra resolusi menengah.
Baca juga: Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Pemanfaatan data penginderaan jauh untuk monitoring peribahan garis pantai dapat dijadikan solusi yang sangat tepat, mengingat panjangnya garis pantai di Indonesia.
Perubahan penggunaan lahan maupun garis pantainya, dapat di ketahui melalui citra penginderaan jauh yang berupa terutama hasil pemotretan citra satelit.
Referensi: