KOMPAS.com - Komunikasi tradisional adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan menggunakan media tradisional.
Bentuk komunikasi ini disebut tradisional karena media yang digunakannya belum tersentuh teknologi modern.
Apa itu komunikasi tradisional?
Menurut Bambang Sucipto dan Deden Hadi dalam buku Pengambilan Keputusan dan Kepemimpinan (2023), berikut pengertian komunikasi tradisional:
"Komunikasi tradisional adalah komunikasi yang telah ada sejak lama, dan terus dipraktikkan sampai saat ini."
Pengertian komunikasi tradisional adalah proses komunikasi dengan media tradisional yang belum terjamah teknologi.
Baca juga: Pengertian Sender dan Receiver dalam Komunikasi
Dikutip dari Peran Media Komunikasi Tradisional dalam Penyampaian Informasi pada Masyarakat Desa mala Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud (2020) oleh Sastra Wianti dkk, berikut pengertian komunikasi tradisional:
"Komunikasi tradisional adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh pengirim kepada penerima dengan melibatkan alat tradisional."
Biasanya bentuk komunikasi ini didapati di wilayah pedesaan hingga pedalaman yang memang belum tersentuh teknologi.
Kesimpulannya, pengertian komunikasi tradisional adalah bentuk komunikasi yang dilakukan dengan media tradisional.
Meski sudah mulai jarang digunakan, sebenarnya sarana komunikasi tradisional ini masih bisa dijumpai di berbagai wilayah Indonesia.
Adapun yang termasuk sarana komunikasi tradisional adalah lonceng dan terompet.
Dua media ini sering dipakai masyarakat tradisional untuk berkomunikasi dengan warga lainnya. Sebab, suara yang dihasilkan pasti memiliki makna tertentu.
Baca juga: Perbedaan Komunikasi Efektif dan Tidak Efektif
Contoh sarana komunikasi tradisional lainnya adalah kentongan, burung merpati yang dijadikan sarana pengiriman surat, dan telegraf.
Isyarat tangan, peluit, gong, terompet keong, telepon kaleng, serta asap juga termasuk sarana komunikasi tradisional liannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.