Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Prinsip Pencegahan Hama dan Penyakit pada Ikan

Kompas.com - 21/09/2023, 04:00 WIB
Rahma Atillah,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam kegiatan budidaya atau memelihara biota air seperti ikan, kita perlu memperhatikan kondisi ikan dan lingkungannya agar ikan yang dipelihara dapat tetap terjaga kesehatannya.

Hama dan penyakit merupakan salah satu permasalahan yang umum pada setiap kegiatan budidaya.  Oleh sebab itu, sebelum melakukan kegiatan budidaya, kita juga perlu memahami terkait pencegahan hama dan penyakit pada ikan.

Dalam mencegah dan menjaga kesehatan biota air, perlu adanya upaya yang diterapkan pada kegiatan budidaya.

Prinsip pencegahan hama pada ikan

Prinsip dalam mencegah dan melawan infeksi patogen pada ikan, di antaranya:

Baca juga: Penggolongan Ikan berdasarkan Ekologinya

  • Proteksi (protection)

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proteksi diartikan sebagai pelindungan. Dalam hal ini dapat didefinisikan bahwa proteksi adalah upaya perlindungan untuk mencegah masuknya patogen ke dalam sistem budidaya.

Ikan memiliki proteksi alami berupa lendir yang diproduksi oleh tubuhnya. Lendir pada tubuh ikan berfungsi untuk menjaga permukaan tubuh dari gesekan serta mengendalikan infeksi parasit di permukaan tubuh ikan.

  • Pencegahan (prevention)

Pencegahan dilakukan untuk memperkuat proteksi agar patogen tidak masuk dan menginfeksi ikan budidaya. Pencegahan ikan dari infeksi patogen dilakukan dengan cara memelihara imunitas.

Salah satu cara untuk menjaga imunitas yaitu dengan menjaga keseimbangan nutrisi di dalam tubuh ikan melalui pemberian pakan yang baik.

Baca juga: 5 Ikan Air Tawar yang Biasa Dikonsumsi 

Metode pencegahan hama dan penyakit 

Pencegahan merupakan tindakan yang paling efektif dibandingkan pengobatan, sebab pencegahan dilakukan sebelum terjadinya serangan penyakit sehingga risikonya tidak terlalu besar.

Berdasarkan prinsip pencegahan, ada beberapa aktivitas yang dilakukan untuk mencegah masuknya patogen ke dalam unit budidaya, di antaranya:

Air

Syarat air yang diperuntukkan bagi budidaya yaitu air bebas patogen yang memenuhi syarat temperatur, pH, oksigen terlarut serta faktor fisika dan kimia air.

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001, pH ideal untuk budidaya ikan air tawar yaitu 6-9 dengan kisaran optimal 7,5 – 8,7 dan sumber air yang digunakan harus tersedia dalam jumlah cukup sepanjang tahun.

Pakan

Dalam budidaya ikan, pakan yang dipilih haruslah tepat dalam hal ukuran, nutrisi, kesegaran dan kualitas. Penyesuaian kebutuhan pakan dan teknik pemberian pakan ikan harus disesuaikan dengan bentuk mulut dan tingkah laku makan ikan.

Baca juga: Bentuk-Bentuk Mulut Pada Ikan

Kepadatan rendah

Kepadatan ikan harus menyesuaikan dengan tingkat budidaya, overstocking pada kolam budidaya dapat meningkatkan adanya kompetisi pakan bahkan mengakibatkan ikan stres sehingga dapat menghambat pertumbuhan ikan.

Kepadatan ikan pada budidaya ikan semi intensif berkisar antara 1-5 kg/m3, sedangkan untuk budidaya intensif dapat mencapai 20 kg/m3.

Menghindari stres

Lingkungan budidaya dengan kualitas yang buruk atau tidak memenuhi syarat dapat menjadi penyebab stres pada ikan. Oleh sebab itu, perlu adanya pemantauan yang rutin pada kegiatan budidaya agar kondisi perairan budidaya tetap optimal.

Imunisasi

Imunisasi pada ikan dilakukan dengan cara memasukan protein patogen dalam bentuk yang aman ke dalam tubuh ikan. Imunisasi dengan vaksin dapat diaplikasikan melalui perendaman (imersi), lewat pakan (oral), penyuntikan (injeksi) dan semprotan berkekuatan tinggi.

Baca juga: Sistem Pencernaan Ikan: Organ Penyusun dan Mekanismenya

Tindakan pencegahan hama dan penyakit

Pemeliharaan kolam budidaya menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah timbulnya hama dan penyakit pada ikan. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terserangnya penyakit pada ikan di antaranya:

  • Pengeringan dan pengapuran kolam sebelum digunakan. Dalam pengapuran sebaiknya dosis pemakaiannya diperhatikan sesuai dengan anjuran.
  • Pemasangan waring atau pemagaran di sekeliling area kolam budidaya.
  • Pada pintu masuk air dipasang saringan supaya hama dan kotoran lain dapat tersaring dan tidak dapat masuk ke kolam budidaya.
  • Melakukan pembersihan lingkungan sekitar aeral budidaya secara rutin agar kondisi kolam budidaya tetap terjaga.

 

Referensi:

  • Kementerian Kelautan dan Perikanan. Buku Saku Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
  • Wawan Karwani. 2019. Mengendalikan Hama dan Penyakit Ikan di Kolam. Direktorat Jenderal Guru dan Kependidikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com