Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saraf Parasimpatik: Pengertian dan Fungsinya

Kompas.com - 08/06/2023, 15:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.comSistem saraf otonom terbagi menjadi dua, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Apa yang dimaksud saraf parasimpatik, bagaimana cara kerja saraf parasimpatik, dan apa fungsi saraf parasimpatik?

Untuk mengetahui jawabannya, simaklah penjelasan tentang saraf parasimpatik berikut ini!

Pengertian saraf parasimpatik

Sistem saraf parasimpatik adalah salah satu dari dua sistem saraf otonom (saraf otomatis) yang mengatur respons “istirahat dan mencerna”.

Baca juga: Sistem Saraf pada Manusia

Sistem saraf parasimpatik mengatur respons tubuh dalam kondisi istirahat atau rileks setelah terjadinya ketegangan yang ditimbulkan sistem saraf simpatik.

Adapun, sistem saraf parasimpatik bekerja lebih lambat daripada sistem saraf simpatik.

Sistem saraf parasimpatik terhubung pada empat dari 12 saraf kranial yang terhubung secara langsung ke otak.

Dilansir dari Healthline, saraf kranial adalah saraf berpasangan yang bertanggung jawab atas banyak gerakan dan sensasi yang terjadi di kepala dan leher.

Baca juga: Saraf Simpatik: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Fungsi saraf parasimpatik

Dilansir dari Biology LibreTexts, sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi untuk mengatur ulang fungsi organ setelah sistem saraf simpatik diaktifkan.

Sistem saraf parasimpatik mengatur respons “istirahat dan mencerna” dengan melepaskan zat kimia berupa asetilkolin pada organ yang ditargetkan.

Pelepasan asetikolin berfungsi untuk memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi jumlah kerja paru-paru.

Baca juga: Kelistrikan pada Sel Saraf

Dilansir dari Physiopedia, fungsi saraf parasimpatik adalah:

  • Merangsang air liur yang mengandung enzim untuk pencernaan.
  • Mengeluarkan air mata agar jaringan mata tetap terlumasi.
  • Mengontraksi kandung kemih agar urine dapat keluar.
  • Mengaktifkan gerak peristaltic atau gerakan lambung dan usus untuk mencerna makanan.
  • Menyempitkan sfingter di usus dan memindahkan makanan yang dicerna ke saluran pencernaan agar seseorang dapat buang air besar.
  • Memasok saraf dan pembuluh darah dalam ereksi organ reproduksi laki-laki.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com