KOMPAS.com - Senyawa alkohol dengan tiga atom karbon atau lebih dapat membentuk isomer. Isomer alkohol dapat menghasilkan gugus fungsi yang berbeda-beda, sehingga memengaruhi sifat senyawa tersebut.
Apa saja jenis isomer pada senyawa alkohol?
Jenis isomer yang dapat terjadi pada senyawa alkohol adalah isomer kerangka, isomer posisi, isomer fungsi dan isomer optis.
Baca juga: Isomer: Pengertian dan jenis-jenisnya
Isomer kerangka terjadi pada senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi kerangka rantai induknya berbeda.
Keisomeran kerangka pada alkohol terjadi karena ada atau tidak adanya cabang, serta posisi cabang yang berbeda.
Contoh:
Baca juga: Jenis-jenis Isomer dalam Senyawa Hidrokarbon
Isomer posisi terjadi apabila senyawa-senyawa memiliki rumus molekul, gugus fungsi, dan kerangka yang sama, tetapi posisi fungsinya berbeda.
Contoh:
Alkohol dan enter dapat berisomer fungsi satu sama lain. Artinya, alkohol dan eter dengan jumlah atom karbon yang sama, memiliki rumus molekul sama (CnH2n+2O), tetapi memiliki gugus fungsi yang berbeda.
Contoh:
Etanol [alkohol] (C3H6O)
Dimetil eter (C2H6O)
Baca juga: Isomer Alkena dengan Rumus Molekul C4H8
Isomer optis terjadi pada senyawa-senyawa yang bersifat optis aktif, yaitu senyawa yang dapat mengakibatkan terjadinya perputaran bidang polarisasi pada polarimeter.
Keisomeran optis terjadi pada senyawa yang memiliki atom C asimetris atau atom C kiral. Atom C asimetris adalah atom C yang mengikat 4 atom atau gugus yang berlainan.
Contoh:
Pada isomer optis, isomer dibedakan atas isomer d (dextro) dan l (levo). Isomer d adalah isomer yang memutar bidang polarisasi ke sebelah kanan.
Sementara itu, isomer l adalah isomer yang memutar bidang polarisasi ke sebelah kiri.
Baca juga: Alkohol Primer, Alkohol Sekunder, dan Alkohol Tersier
Referensi: