KOMPAS.com – Kata renaisans berasal dari Bahasa Prancis "renaissance" yang berarti lahir baru menemukan kembali jati diri manusia. Artinya, manusia dengan akal budi, aspirasi, cipta, karya, dan karsanya berhak untuk menentukan hal-hal yang berkaitan dengan individunya.
Perkembangan gerakan renaisans dalam kesenian dan kesusastraan berawal di negara Italia, kemudian menyebar ke Eropa Utara.
Di Italia bermunculan tokoh-tokoh seni dan sastra pada masa ranaisans, seperti Botticelli, Leonardo da Vinci, Raphael, Michelangelo, Cellini, Ariosto, dan Machiavelli.
Musik banyak dikembangkan selama masa renaisans. Oleh karena itu, lebih banyak musik diciptakan dan diperdengarkan daripada masa-masa sebelumnya.
Baca juga: Seni Musik: Pengertian, Sejarah, dan Unsurnya
Pada masa ranaisans juga mulai dikenal teknik komposisi SATB yang menjadi patokan standar paduan suara hingga kini.
S (sopran) berfungsi sebagai suara pokok, A (alto) berfungsi sebagai pelengkap, T (tenor) berfungsi sebagai cantus primusnya, dan B (bas) sebagai dasar harmoni.
Selama masa renaisans perkembangan bermusik yang sangat pesat adalah perkembangan musik instrumental, baik solo maupun ensambel.
Hal tersebut menjadikan musik dibebaskan dari ikatan kata-kata dan mulai berfungsi sebagai bunyi sempurna dengan suatu arti tersendiri.
Baca juga: Jenis-jenis Alat Musik Berdasarkan Bentuknya
Alat musik yang juga berkembang pesat pada masa renaisans, diantaranya:
Selain alat musik, terdapat enam variasi bentuk lagu-lagu instrumental pada masa renaisans, yaitu:
Baca juga: Macam-macam Gaya Musik
Referensi:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.