Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Struktur Naskah Lakon menurut Aristoteles

Kompas.com - 03/06/2023, 17:00 WIB
Desi Selvia Ningrum,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Naskah lakon atau cerita merupakan penuangan dari ide cerita ke dalam alur cerita dan susunan lakon. Naskah lakon yang khusus dipersiapkan untuk dipentaskan mempunyai struktur yang lebih spesifik.

Struktur ini pertama kali di rumuskan oleh Aristoteles yang membagi menjadi lima bagian besar, yaitu:

Baca juga: Contoh Naskah Drama Tentang Pendidikan

Pemaparan

Struktur naskah lakon menurut Aristoteles yang pertama adalah pemaparan. 

Pemaparan berisi tentang keterangan-keterangan tokoh, masalah, tempat, waktu atau pengantar situasi awal lakon.

Pada bagian pemaparan ini juga mulai ditampilkan bagian-bagian yang mengarah pada terwujudnya tema.

Bagian-bagian tersebut dibungkus sedemikian rupa sehingga tidak tampak dengan jelas, tetapi penonton atau pembaca sudah bisa memperkirakan arah dan keseluruhan kejadian dalam lakon.

Dalam penyusunan pemaparan diharapkan sudah mengandung konflik atau yang mengarah pada konflik yang terjadi tetapi masih dalam keseimbangan lakon.

Baca juga: Tokoh Figuran: Pengertian dan Contohnya

Penggawatan

Struktur naskah lakon menurut Aristoteles selanjutnya adalah penggawatan

Penggawatan adalah bagian yang menuliskan masalah dalam pemaparan sudah mulai terganggu oleh adanya permunculan masalah dan kepentingan.

Munculnya masalah ini akibat dari pemikiran-pemikiran peran atau aksi peran terhadap keinginannya.

Untuk pertama kalinya, peran antagonis bertemu dengan peran protagonis membangun konflik, akibat dari pertentangan antar peran tersebut.

Konflik ini dibangun dan dijalin dalam peristiwa yang semakin gawat sampai mencapai klimaks.

Baca juga: Definisi Konflik Menurut Para Ahli

Jadi bagian penggawatan  sebenarnya bagian yang paling penting dari lakon, karena jika bagian penggawatan ini lemah, maka lakon secara keseluruhan akan terasa lemah.

Klimaks

Klimaks merupakan titik paling ujung dari perselisihan atau konflik antara peran protagonis dan peran antagonis.

Ketika pada titik ini, konflik sudah tidak bisa dibuat rumit lagi dan konflik harus diakhiri.

Dengan berakhirnya konflik, maka akan ada pihak yang dikalahkan atau dihancurkan, dan pihak mana yang harus dikalahkan, tergantung dari konsep dan visi seorang penulis Iakon.

Baca juga: Peristiwa yang Membuat Klimaks Film Jalan Pulang, Jawaban Soal TVRI 11 Mei SMA

Peleraian

Bagian peleraian ini berisi alternatif jawaban dari permasalahan konflik antara peran antagonis dan peran protagonis.

Bentuk alternatif dari jawaban ini tidak boleh diwujudkan secara nyata atau terbaca dengan mudah.

Peleraian juga tidak boleh dilakukan dengan tergesa- gesa, karena akan membuat klimaks yang dibuat menjadi tidak bermakna.

Peleraian seharusnya disusun dengan cermat dan tidak mengurangi ketercekaman yang terjadi pada klimaks, tetapi makin lama makin menurun.

Baca juga: Tokoh dalam Cerita: Protagonis, Antagonis, Tritagonis, dan Figuran

Penyelesaian

Penyelesaian berisi tentang jawaban-jawaban yang menjadi permasalahan antara peran protagonis dan antagonis. Penyelesaian juga merupakan bagian akhir dari cerita.

 

Referensi:

  • Contessa, Emilla dan teman-teman. Perencanaan Pementasan Drama. 2020. Yogyakarta: Deepublish.
  • Meiliawati, Fithri. Pengantar Pendidikan Seni. 2023. Bandung: CV Feniks Muda Sejahtera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com