Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Kerja: Pengertian dan Faktor Penyebab

Kompas.com - 10/05/2023, 06:00 WIB
Anggita Sukmawati,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Secara umum, kecelakaan kerja mrupakan kejadian atau insiden tidak terencana yang terjadi di tempat kerja.

Dampaknya, karyawan atau tenaga kerja dapat menderita cedera, baik itu secara fisik maupun mental. 

Penyebab terjadinya kecelakaan di tempat kerja pun beragam, mulai dari faktor manusia, peralatan, material kerja, hingga faktor alam seperti bencana.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai pengertian dan faktor penyebab dari kecelakaan kerja.

Pengertian kecelakaan kerja 

Kecelakaan kerja adalah peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya dan senantiasa dihindari atau diminimalisirkan dampaknya.

Kecelakaan akan mengakibatkan kerugian, baik bagi penderita maupun pihak terkait secara material. Kecelakaan dapat terjadi dalam bentuk ketidaksengajaan ataupun direncanakan terlebih dahulu. 

Kecelakaan kerja dapat diartikan sebagai peristiwa yang terjadi saat proes pengerjaan suatu pekerja atau terjadi saat pekerja sedang menuju atau pulang dari lokasi kerja. 

Menurut ahli yaitu Dr. Suma’mur kecelakaan kerja dapet menyebabkan kerugian maupun material, baik ringan maupun berat.

Terdapat lima jenis kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja, yaitu sebagai berikut:

  • Kerusakan
  • Kekacauan organisasi
  • Beban mental
  • Kelainan dan cacat
  • Kematian

Baca juga: Prosedur Pengadaan Peralatan Kantor

Faktor penyebab kecelakaan kerja 

Terdapat tiga faktor peyebab kecelakaan kerja, yaitu faktor manusia, faktor pekerjaan, dan faktor lingkungan, berikut penjelasannya:

Faktor manusia 

Faktor manusia adalah faktor penyebab kecelakaan kerja yang berasal dalam diri manusia atau pekerja yang bersangkutan. Faktor manusia terbagi atas beberapa hal, di antaranya:

  • Umur 

Faktor umur memiliki pengaruh cukup kuat terhadap kecelakaan kerja, pekerja usia muda mengalami lebih banyak kecelakaan kerja dibandingkan pekerja yang berusia lebih tua.

Hal ini disebabkan karena pekerja berusia tua yang lebih berpengalaman dalam menangani suatu bidang pekerjaan. 

  • Tingkat pendidikan 

Orang yang memiliki pendidikan tinggi cenderung berpikir lebih matang dan melihat dari segala aspek dalam memandang suatu pekerjaan.

Sementara itu, orang yang tingkat pendidikannya rendah cenderung berpikir kurang matang dalm bertindak, misalnya dengan tidak menggunakan APD. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com