Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan Pencatatan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

Kompas.com - 03/05/2023, 05:45 WIB
Anggita Sukmawati,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Menurut ahli yaitu Ismawanto terdapat dua macam buku besar yaitu buku besar utama dan buku besar pembantu. 

Buku besar utama mencatat seluruh perubahan harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Catatan yang terdapat di buku besar utama menjadi perkiraan pengendali buku besar pembantu.

Pencatatan buku besar utama berdasarkan informasi yang ada dalam jurnal khusus maupun rekapitulasi jurnal khusus. 

Sementara, buku besar pembantu mencatat informasi yang diperlukan selain yang tercatat pada buku besar utama.

Buku besar pembantu bisa berisi nama debitur, nama kreditur, rincinan jenis, jumlah, hingga harga pokok persediaan barang dagang. 

  • Menyusun neraca sisa atau daftar sisa 

Neraca sisa atau daftar sisa disusun setelah posting buku besar. Neraca saldo merupakan kumpulan saldo akhir dari masing-masing buku besar.

Fungsi penyusunan neraca sisa adalah untuk mendeteksi kembali apakah terdapat kesalahan dalam pemindahan data transaksi di buku besar.

Apabila saldo debit dan kredit seimbang (balance) maka tidak ada kesalahan dalam pemindahan di buku besar.

Namun, apabila jumlah debit dan kredit di neraca sisa tidak sama, maka terdapat kesalahan pencatatan di buku besar. 

Baca juga: Penyebab Neraca Saldo tidak Seimbang

Jurnal penyesuaian membuktikan bahwa besaran harta, utang, modal, pendapatan maupun beban sesuai dengan keadaan sebenarnya pada akhir periode.

Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan neraca saldo. Pada akhirnya, jurnal penyesuaian akan mengubah akun melalui proses pencatatan transaksi agar sisa yang diperlihatkan adalah saldo yang sebenarnya.

  • Menyusun kertas kerja atau neraca lajur 

Kertas kerja ini diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan. Ada dua metode dalam penyusunan kertas kerja, yaitu metode fisik atau ikhtisar laba/rugi dan metode perpetual atau harga pokok penjualan (HPP). 

Akun ikhtisar laba/rugi mencatat jumlah persediaan barang dagang ke kolom ikhtisar laba/rugi. 

Sementara metode HPP menyesuaikan persediaan barang dagang yang berhubungan dengan pembelian, beban angkut pembelian, retur pembelian, dan potongan pembelian. 

Secara umum, terdapat empat jenis laporan keuangan yang disusun, yaitu: 

    1. Laporan Laba Rugi, yaitu laporan yang menunjukkan apakah perusahaan mendapatkan laba atau rugi. Laporan ini berfungsi sebagai indikator prestasi perusahaan.
    2. Laporan Perubahan Modal, yaitu laporan yang menunjukkan pertambahan atau pengurangan modal perusahaan dalam periode tertentu. 
    3. Neraca, yaitu pencatatan sistematis yang menunjukkan kondisi harta, hutang, dan modal perusahaan dengan posisi debit dan kredit seimbang. Neraca berfungsi untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. 
    4. Laporan Arus Kas, yaitu laporan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar kas atau uang perusahaan.

 

 

Referensi: 

  • Noviani, Purba Andy Wijaya. 2020. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. Magelang:Tidar Media 
  • Hidayat, Wastam Wahyu. 2018. Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Ponorogo:Uwais Inspirasi Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com