KOMPAS.com – Batuan metamorf (malihan) atau metamorphic berasal dari Bahasa Yunani, "meta" artinya "berubah", "morphe" artinya "bentuk".
Batuan metamorf adalah batuan ubahan yang terbentuk dari batuan aslinya, berlangsung dalam keadaan padat, akibat pengaruh peningkatan suhu dan tekanan yang tinggi.
Berikut di bawah ini penjelasan mengenai sruktur batuan metamorf dan faktor penyebab terjadinya!
Baca juga: Batuan Metamorf: Definisi dan Jenis-Jenisnya
Secara umum struktur di dalam batuan metamorf di bagi menjadi 2 kelompok yaitu struktur foliasi dan non foliasi.
Struktur foliasi dapat dibagi menjadi beberapa struktur antara lain:
Struktur skistose merupakan struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral pipih (biotit, muskovit, felspar) lebih banyak dibanding mineral pipih.
Struktur gneisik merupakan struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral granular, jumlah mineral granular relatif lebih banyak dibanding mineral pipih.
Baca juga: Proses Terbentuknya Batuan Metamorf
Struktur slatycleavage merupakan struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral pipih.
Struktur phylitic merupakan struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral agak kasar.
Struktur hornfelsik merupakan struktur yang memperlihatkan butiran-butiran mineral relatif seragam.
Struktur kataklastik merupakan struktur yang memperlihatkan adanya penghancuran terhadap batuan asal.
Baca juga: Batuan Sedimen: Proses Terbentuk dan Jenisnya
Struktur milonitik merupakan struktur yang memperlihatkan liniasi oleh adanya orientasi mineral yang berbentuk lentikuler dan butiran mineralnya halus.
Struktur pilonitik merupakan struktur yang memperlihatkan liniasi dari belahan permukaan yang berbentuk paralel dan butiran mineralnya lebih kasar dibanding struktur milonitik.
Struktur flaser merupakan struktur yang sama dengan struktur kataklastik, namun struktur batuan asal berbentuk lensa yang tertanam pada masa dasar milonit.
Struktur augen merupakan struktur yang sama dengan struktur flaser, hanya lensa-lensanya terdiri dari butir-butir fel spar dalam masa dasar yang lebih halus.
Baca juga: Batuan Beku: Pengertian, Proses Pembentukan, dan Ciri-cirinya
Struktur granulose merupakan struktur yang sama dengan struktur hornfelsik, hanya butirannya mempunyai ukuran beragam.
Struktur liniasi merupakan struktur yang memperlihatkan adanya mineral yang berbentuk jarus atau fibrous.
Baca juga: Batuan Metamorf: Definisi dan Jenis-Jenisnya
Faktor yang menyebabkan terjadinya batuan metamorf, yaitu temperatur dan tekanan.
Tempratur merupakan salah satu faktor yang paling kuat, karena paling besar pengaruhnya dalam menyebabkan metamorf.
Kebanyakan reaksi kimia akan dipercepat oleh kenaikan tempratur, bahkan ada beberapa reaksi yang hanya bisa belangsung pada tempratur yang tinggi.
Tekanan merupakan faktor penting dalam proses metamorf. Tekanan dalam proses metamorf bersifat sebagai stress yang mempunyai besaran serta arah.
Tekstur batuan metamorf memperlihatkan bahwa batuan ini terbentuk di bawah differensial stress, atau tekanannya sama besar dari segala arah.
Baca juga: Tekanan: Pengertian, Rumus, Jenis, Faktor, dan Manfaatnya
Terdapat 2 macam tekanan yang menyebabkan terjadinya batuan metamorf, yaitu tekanan statis dan dinamis.
Tekanan statis merupakan tekanan yang disebabkan oleh berat batuan yang ada diatasnya. Makin dalam letak batuan, maka makin besar juga tekanan statisnya.
Tekanan dinamis merupakan tekanan yang dihasilkan oleh pergerakan kerak bumi atau tektonisme.
Referensi: