KOMPAS.com – Selain batuan sedimen, ada jenis batuan lain yang menyusun lifosfer, yaitu batuan metamorf. Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk melalui proses metamorfosisme pada batuan yang telah ada sebelumnya.
Dilansir dari Buku Ajar Pengantar Geologi (2019) karya Muhammad Zuhdi, proses metamorfosisme merupakan proses-proses yang mengubah mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh dari kondisi fisik dan kimia di dalam kerak bumi.
Proses metamorfosisme terkadang tidak berlangsung sempurna sehingga perubahan yang terjadi pada batuan asal tidak terlalu besar, hanya kekompakan pada batuan saja yang berubah.
Sedangkan proses metamorfosisme yang sempurna menyebabkan karakteristik batuan asal tidak terlihat lagi.
Baca juga: Batuan Sedimen: Definisi, Klasifikasi, dan Karakteristiknya
Proses metamorfosisme disebut juga sebagai proses perubahan bentuk. Artinya, batuan metamorf merupakan hasil dari perubahan suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya. Batuan metamorf disebut juga sebagai batuan malihan.
Salah satu fungsi batuan metamorf adalah untuk mengetahui suhu dan juga tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.
Dalam buku Modul 2 Geologi Dasar (2019) karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dijelaskan bahwa ada tiga jenis batuan metamorf, yaitu:
Batuan metamorf kontak adalah jenis batuan metamorf yang mengalami proses metamorfosis sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi atau sebagai akibat dari adanya aktivitas magma.
Salah satu contoh batuan metamorf kontak adalah marmer. Marmer termasuk batuan malihan dari batu gamping.
Baca juga: Pengertian Litosfer dan Material Pembentuknya
Batuan metamorf dinamo adalah jenis batuan metamorf yang mengalami proses metamorfosis sebagai akibat dari adanya tekanan tinggi yang berasal dari tenaga endogen dalam waktu yang lama.
Contoh batuan metamorf dinamo adalah batu lumpur (mud stone) menjadi batu tulis (slate). Batuan jenis ini banyak ditemukan di daerah patahan atau lipatan.
Batuan metamorf kontak pneumatolistis adalah jenis batuan metamorf yang mengalami proses metamorfosis sebagai akibat dari adanya pengaruh gas-gas yang ada pada magma.
Pengaruh gas yang panas tersebut menimbulkan perubahan komposisi kimiawi mineral dari batuan jenis ini.
Contoh batuan metamorf kontak pneumatolistis adalah batu kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin atau sejenis permata. Contoh lainnya adalah batu kuarsa dengan gas florium dan berumah menjadi topas.
Baca juga: Konsep Antroposfer dalam Kajian Geografi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.