Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Gangguan dan Kelainan pada Retina Mata

Kompas.com - 31/03/2023, 22:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Sebagai bagian yang penting dalam penglihatan mata kita, sudah seharusnya kita menjaga retina mata kita dari ancaman penyakit yang bisa menginfeksi dan menghilangkan fungsi retina itu sendiri.

Penyakit retina bisa menyebabkan penglihatan mata kita menjadi terganggu, pandangan menjadi kabur, pandangan bergaris, hingga yang parah adalah kehilangan penglihatan.

Berikut 13 jenis penyakit retina yang bisa Anda ketahui, yaitu:

Ablasio retina

Ablasio Retina adalah kondisi terpisah atau terlepasnya lapisan retina sensorik dari epitel pigmen retina (RPE).

Terlepasnya lapisan retina sensorik dari RPE menyebabkan bergesernya fokus sinar sehingga tajam penglihatannya menjadi menurun.

Ablasio retina ini dapat dikatakan kondisi darurat yang bisa mengancam penglihatan. Bahkan bisa menyebabkan kebutaan permanen untuk kasus paling parahnya.

Deteksi dini serta penanganan yang cepat dan tepat dapat menghindari dari ancaman penyakit ini.

Beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab timbulnya ablasio retina adalah usia, trauma, riwayat miopia, riwayat diabetes, dan beberapa riwayat kelainan imunologi.

Baca juga: Presbiopi (Mata Tua): Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Retinopati diabetik

Retinopati Diabetik adalah penyakit mikrovaskuler retina akibat hiperglikemia kronik pada penderita diabetes mellitus (DM).

Diabetes melitus mengakibatkan pembuluh darah di seluruh tubuh termasuk yang di dalam mata rapuh sehingga mudah mengalami kebocoran.

Jika pembuluh darah ini mengalami kebocoran, maka terjadi komplikasi di mata khususnya vitreous dan lapisan retina.

Retinopati diabetik merupakan salah satu penyebab utama gangguan penglihatan di seluruh dunia pada pasien usia 20-64 tahun.

Faktor risikonya adalah umur, tipe, diabetes melitus, gangguan faktor pembekuan, dan penyakit ginjal.

Retinopati hipertensi

Retinopati Hipertensi adalah penyakit mikrovaskuler retina akibat hipertensi sistemik. Risiko penyakit ini meningkat dengan semakin lamanya menderita tekanan darah tinggi.

Penyakit ini biasanya ditemukan pada pasien usia 40 tahun keatas. Namun juga bisa terjadi pada usia dibawahnya yang memiliki tekanan darah tinggi diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg.

Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah keganasan yang berasal dari sel retina primitif, biasanya terjadi pada anak dibawah usia 4-5 tahun. Penyakit ini disebabkan adanya transformasi maligna pada sel-sel retina primitif, sebelum tahap diferensiasi akhir.

Retinopati prematuritas

Retinopati prematuritas adalah kelainan vaskular retina pada neonatus yang lahir prematur. Kelainan retina ini terjadi pada bayi yang lahir kurang dari 30 minggu, dengan badan yang kurang dari 1500 gram.

Faktor risiko dari retinopati ini adalah konsumsi oksigen dalam jangka waktu lama (lebih dari 7 hari) dan saat lahir kondisi bayi itu tidak langsung menangis.

Baca juga: Mengenal 5 Lapisan Kornea Mata

Retinitis pigmentosa

Retinitis pigmentosa adalah kelainan fungsi pada fotoreseptor yang terdapat di retina, sehingga penderita mengalami gangguan penglihatan. Retinitis merupakan penyakit genetik yang diturunkan.

Retinoblastoma

Retinoblastoma bisa juga dikatakan sebagai kanker mata. Penyakit ini sangat serius, bermula dari retina yang dipicu perubahan genetis sel saraf.

Sel saraf ini terus berkembang menjadi tumor, sedangkan sel saraf yang normal malah tertutupi.

Retinoblastoma biasanya menyerang anak-anak. Tetapi orang dewasa juga bisa terkena penyakit ini.

Gejalanya seperti mata membengkak, merah dan terlihat titik putih terdapat di tengah bola mata ketika disinari cahaya. Retinoblastoma merupakan penyakit mata yang sangat langka.

Degenerasi makula

Degenerasi makula ada penyakit yang dipengaruhi oleh faktor usia. Penyebab penyakit ini diakibatkan rusaknya makula. Umumnya penyakit ini menyerang orang yang berusia 50 tahun.

Saat makula rusak, fungsi retina tidak bisa optimal. Penyakit degenerasi makula terbagi menjadi dua jenis, yaitu basah dan kering.

Degenerasi kering lebih sering ditemukan, tapi degenerasi basah lebih berbahaya karena adanya kebocoran pembuluhan darah di mata.

Retinopati serosa sentral

Retinopati Serosa Sentral adalah penyakit yang terjadi ketika cairan menumpuk di bawah pusat retina dan menyebabkan penglihatan terganggu.

Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria yang berusia 30 hingga 50 daripada wanita, dan stres tampaknya menjadi faktor risiko utama.

Baca juga: Penyakit Mata: Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahan

Retinopati surya

Retinopati Surya adalah kerusakan makula karena menatap matahari dan bisa menyebabkan titik buta permanen (skotoma). Risiko gangguan ini paling besar terjadi saat melihat gerhana matahari tanpa pelindung yang memadai.

Membran epiretinal

Membran epiretinal adalah jaringan parut atau membran halus yang terlihat seperti selofan berkerut yang terletak di atas retina.

Jaringan ini bisa menarik retina dan mengubah penglihatan. keadaan ini bisa membuat objek mungkin tampak buram atau bengkok.

Lubang makula

Lubang Makula adalah cacat kecil di tengah retina di bagian belakang mata (makula). Kecacatan ini dapat berkembang dari tarikan abnormal antara retina dan vitreus atau mungkin terjadi setelah cedera mata.

Retinitis pigmentosa

Retinitis Pigmentosa adalah penyakit degeneratif bawaan. Keadaan ini secara perlahan mempengaruhi retina dan menyebabkan hilangnya penglihatan malam dan penglihatan samping.

Keadaan ini terjadi akibat kematian sel fotoreseptor secara bertahap, terutama sel batang yang disebabkan oleh kelainan genetik.

Baca juga: Gas Air Mata Terbuat dari Apa?

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com