KOMPAS.com - Jejak karbon berhubungan dengan semua aktivitas yang dilakukan individu dalam keseharian.
Bisa dikatakan bahwa tiap individu bisa menghasilkan jejak karbon, yang berhubungan dengan perubahan iklim secara global.
Apa yang dimaksud dengan jejak karbon?
Menurut Via Apriyani dalam buku Sustainable Me (2020), yang dimaksud dengan jejak karbon adalah jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan individu dalam sehari-hari.
Jejak karbon adalah total emisi karbon dioksida (CO2) yang berkaitan dengan semua aktivitas manusia atau entitas lainnya, seperti gedung atau negara.
Dilansir dari situs Encyclopaedia Britannica, jejak karbon juga termasuk emisi pembakaran bahan bakar fosil di bidang manufaktur juga transportasi.
Baca juga: Perdagangan Karbon: Pengertian dan Dampaknya
Selain itu, jejak karbon juga mencakup emisi gas rumah kaca. Sebut saja metana, dinitrogen oksida, dan CFC.
Untuk menyatakan perhitungan atau pengukuran jejak karbon, bisa menggunakan satuan ton karbon atau ton karbon dioksida ekuivalen.
Beberapa hasil riset menyatakan bahwa Amerika Serikat memiliki jejak karbon per kapita tertinggi di dunia.
Menurut PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), pada 2004, rata-rata penduduk Amerika mempunyai jejak karbon per kapita sebesar 20,6 metrik ton.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.