Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Pencemaran Cahaya

Kompas.com - 06/02/2023, 09:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pencemaran cahaya disebut juga polusi cahaya (light pollution), pencemaran kilauan, atau pencemaran foto.

Meski istilahnya jarang terdengar, polusi ini juga sangat berdampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup di Bumi.

Menurut Dantje Sembel dalam buku Toksikologi Lingkungan (2015), pencemaran cahaya adalah cahaya berlebih yang tidak terarah dan mengganggu manusia.

Bisa juga diartikan bahwa pencemaran cahaya adalah cahaya buatan berlebih yang tidak diinginkan keberadaannya.

Dalam situs Encyclopaedia Britannica dituliskan bahwa polusi cahaya merupakan bentuk pemborosan energi yang bisa berdampak buruk bagi kualitas lingkungan.

Salah satunya karena energi yang diperlukan untuk menghasilkan cahaya datang dari listrik lewat proses pembakaran.

Baca juga: Polusi Cahaya: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Apa sajakah contoh pencemaran cahaya?

Contoh polusi cahaya

Dikutip dari buku Pengantar Fisika Lingkungan (2022) karya Muhammadin Hamid, pencemaran cahaya disebabkan oleh besarnya intensitas cahaya di suatu tempat.

Biasanya polusi cahaya muncul sebagai akibat dari industrialisasi. Misalnya pencahayaan interior dan eksterior bangunan, keberadaan papan iklan, dan aktivitas pabrik.

Dilansir dari situs National Geographic, berikut beberapa contoh pencemaran cahaya:

  • Lampu penerangan jalan yang berlebih
  • Lampu jarak jauh mobil, motor, bus, dan truk
  • Lampu penerangan pabrik yang begitu terang di malam hari
  • Lampu kantor yang sangat terang sehingga bisa dilihat dari jalan
  • Lampu papan reklame.

Disebutkan bahwa Singapura, Qatar, dan Kuwait menjadi tiga negara di dunia yang mengalami pencemaran cahaya paling serius.

Pada satu sisi, cahaya menjadi kebutuhan utama umat manusia saat ini. Namun, jika penggunaannya berlebih akan menimbulkan pencemaran cahaya.

Baca juga: Contoh Sumber Cahaya yang Ada di Sekitar Kita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com