KOMPAS.com – Kain batik yang merupakan warisan budaya tak benda. Setelah selesai dibatik, biasanya kain batik diwarnai menggunakan pewarna. Apa saja jenis pewarna batik?
Secara garis besar pewarna batik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan. Berikut adalah penjelasannya!
Menurut Alamsyah dalam Kerajinan Batik dan Pewarna Alami (2018), pewarna batik alami diperoleh dari alam yang berasal dari hewan maupun tumbuhan terutama dari bagian akar, batang, daun, kulit, dan juga bunga.
Baca juga: Proses Pembuatan Batik dan Penjelasannya
Pewarna batik alami lebih lebih aman untuk digunakan dan memiliki keunikan warna. Namun, mudah pudar dan tidak menyediakan banyak pilihan warna.
Contoh pewarna batik alami adalah:
Baca juga: Apa Tujuan Pembuatan Batik?
Menurut D. Pringgenies, dkk dalam Aplikasi Pewarnaan Bahan Alam Mangrove untuk Bahan Batik sebagai Diversifikasi Usaha di Desa Binaan Kabupaten Semarang (2013), pewarna batik sintesis meripakan pewarna yang dapat digunakan dalam suhu tinggi tanpa merusak lilin.
Adapun, yang termasuk pewarna batik sintesis adalah:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.