Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Utama Kegiatan Pelatihan Pembatik dengan Pewarna Alami

Kompas.com - 18/01/2021, 13:24 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Batik merupakan budaya yang sudah ada zaman sejarah Indonesia. Keberadaan batik terus berkembang hingga sekarang.

Dalam buku Strategi Pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah Kerajinan Batik (2019) karya Adhi Prasnowo dan kawan-kawan, batik adalah karya seni rupa pada kain dengan perwarnaan rintang yang menggunakan lilin batik.

Proses pewarnaan batik adalah upaya menampilkan motif pada suatu background (latar) dengan sistem rintang atu tidak langsung.

Batik dalam bahasa Jawa berarti ngembat titik. Artinya membuat titik-titik pada kain hingga menimbulkan sebuah pola.

Kekuatan batik terdapat pada desain pola yang menarik, warna yang indah dengan komposisi yang pas. Sehingga keindahan batik dan diklasifikasikan menjadi keindahan vidual dan filosofis.

Baca juga: Membuat Batik Tulis

Batik Indonesia sudah ditetapkan menjadi salah satu warisan budaya dunia oleh Educational Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) pada 2 Oktober 2009.

Batik Indonesia dinilai sebagai identitas bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting dari seseorang itu lahir hingga meninggal.

Tujuan pelatihan pembatik dengan warna alami

Dilansir dari buku Kreasi Batik Lurik (2020) karya Ifa Wuryanto, pewarna batik yang dipakai zaman dahulu merupakan bahan-bahan alami dari bahan tumbuhan.

Seperti untuk wedelan menggunakan bahan alami dari nilo (indigo) untuk warna biru. Soga menggunakan bahan kayu atau kulut kayu sehingga menciptakan warna coklat.

Dalam perkembangannya ditemukan beberapa bahan warna yang disebut car warna sintetis, seperti napthiol, remasol, dan indigosol.

Baca juga: Berbagai Teknik Batik

Berikut tujuan pelatihan pembatik dengan pewarna alami:

  1. Melatih pembatik untuk mengenal bahan alami, seperti yang dilakukan pembatik-pembatik zaman dahulu.
  2. Mengembalikan pemakaian bahan pewarna alami dalam proses pembuatan batik. Hal ini karena warna alami lebih baik, tidak luntur, dan semakin lama warnanya semakin tua, serta tahan dengan sinar matahari.
  3. Memberikan wawasan luas mengenai motif batik, terutama potensi yang ada di lingkungan sekitar.
  4. Meningkatkan rasa wirausaha, khususnya di bidang batik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penggunaan In, On, dan At untuk Keterangan Tempat

Penggunaan In, On, dan At untuk Keterangan Tempat

Skola
Bedanya Proper Noun dan Common Noun

Bedanya Proper Noun dan Common Noun

Skola
25 Indefinite Pronouns beserta Contoh Kalimatnya

25 Indefinite Pronouns beserta Contoh Kalimatnya

Skola
Karakteristik Unik Planet Jupiter beserta Penjelasannya

Karakteristik Unik Planet Jupiter beserta Penjelasannya

Skola
Kisah Sunan Giri dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

Kisah Sunan Giri dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

Skola
Kisah Sunan Kudus dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

Kisah Sunan Kudus dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

Skola
Bagaimana Cara Hewan Berkomunikasi?

Bagaimana Cara Hewan Berkomunikasi?

Skola
Bagaimana Pengertian Sejarah sebagai Kisah?

Bagaimana Pengertian Sejarah sebagai Kisah?

Skola
Perkembangan Ilmu Ekonomi pada Masa Aristoteles

Perkembangan Ilmu Ekonomi pada Masa Aristoteles

Skola
Bagaimana Ciri-ciri Teks Laporan Investigasi?

Bagaimana Ciri-ciri Teks Laporan Investigasi?

Skola
30 Watake Wong dalam Bahasa Jawa

30 Watake Wong dalam Bahasa Jawa

Skola
Tembung Wilangan Saperangan Bahasa Jawa

Tembung Wilangan Saperangan Bahasa Jawa

Skola
6 Silah-silahing Ukara Bahasa Jawa

6 Silah-silahing Ukara Bahasa Jawa

Skola
10 Silah-silahing Tembung Bahasa Jawa

10 Silah-silahing Tembung Bahasa Jawa

Skola
Tembung Padha Tegese Bahasa Jawa

Tembung Padha Tegese Bahasa Jawa

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com