Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Penggunaan Pewarna Alami Batik

Kompas.com - 18/01/2021, 14:41 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilais eni tinggi dan menjadi bagian dari budaya Indoensia sejak lama.

Awalnya, tradisi membatik merupakan tradisi yang turun-temurun sehingga suatu motif dapat dikenali berasal dari mana.

Dalam buku Mengenal Aneka Batik (2012) karya Suerna Lestari, beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang, Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya digunakan oleh keluarga keraton.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dahulu.

Baca juga: Tujuan Utama Kegiatan Pelatihan Pembatik dengan Pewarna Alami

Batik yang awalnya hanya digunakan dalam lingkungan kerajaan, dalam perkembangannya mulau meluas hingga menjadi pekerjaan kaum perempuan dalam rumah tangganya.

Selain itu juga berkembang menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik perempuan maupun laki-laki.

Bahan kain putih yang digunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedangkan bahan-bahan pewarna batik yang digunakan terdiri atas tumbuhan-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri.

Tumbuhan tersebut di antaranya pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dari tanah lumpur.

Pengaruh penggunaan pewarna alami

Penggunaan warna alami pada batik memberikan manfaat yang tinggi, seperti warna alami akan memunculkan warna lebih baik, tidak mudah luntur, tahan dengan sinar matahari, dan semakin lama warnanya akan semakin tua serta indah.

Baca juga: Merancang dan Membuat Pola Batik

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi bagi pengrajin batik adalah harga jual lebih tinggi.

Dengan warna alami, tentu warna yang didapat pada batik akan terlihat lebih bagus. Manfaat-manfaat yang ada pada pewarna alami menjadi nilai lebih dibandingkan dengan pewarna sintetis.

Selain itu, pewarna alami mudah didapat di lingkungan sekitar, bahkan pengrajin bisa menanam tumbuhan sendiri untuk nanti digunakan sebagai pewarna alami batik.

Tidak hanya memberikan pengaruh di bidang ekonomi, penggunaan pewarna alami juga memberikan pengaruh pada pembangunan sosial budaya masyarakat.

Seperti, masyarakat dapat memanfaatkan bahan alami di sekitarnya. Masyarakat juga masih dapat memelihara lingkan sekitar dengan tidak menggunakan pewarna kimia.

Minimnya penggunaan kimia, maka limbah yang dihasilkan juga akan semakin sedikit. Akibatnya kerusakan lingkungan di sekitar juga menurun.

Baca juga: Membuat Batik Tulis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com