KOMPAS.com – Ketika mempelajari proses pembentukan permukaan bumi dan gejela tektonik seperti gunung meletus dan gempa bumi kita kerap mendengar tentang lempeng bumi. Apa itu lempeng bumi?
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, lempeng bumi adalah lapisan luar bumi yang terdiri dari potongan-potongan besar yang bergerak.
Lempeng bumi terbuat dari batuan padat dan terus-menerus bergerak membuat permukaan bumi terus berubah-ubah.
Baca juga: Teori Lempeng Tektonik
Bagaimana lempeng bumi bisa bergerak? Dilansir dari National Geographic, lempeng bumi terletak di atas lapisan batuan cair atau astenosfer.
Pada astenosfer, magma cair terus dipanaskan oleh inti bumi sehingga membentik arus konveksi dari atas ke bawah secara terus-menerus (ini seperti saat memanaskan air di dalam panci).
Arus konveksi tersebut mendorong lempeng bumi untuk begergerak. Mengakibatkan beberapa lempeng bumi saling bertabrakan, meluncur satu sama lain, ataupun saling menjauhi.
Proses pergerkan lempeng bumi inilah yang menyebabkan terbentuknya berbagai bentuk permukaan bumi seperti pegunungan, gunung berapi, sesar, jurang dalam laut, dan juga palung laut.
Baca juga: Teori Konveksi: Teori Pembentukan Permukaan Bumi
Adapun, saat lempeng saling bergerak satu sama lain dapat terjadi berbagai gejala seperti gempa bumi, gunung meletus, dan juga tsunami.
Lempeng bumi terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu lempeng benua dan lempeng samudra.
Dilansir dari The Geological Society of London, lempeng benua memiliki ketebalan sekitar 125 kilometer dan menjadi jauh lebih tebal pada daerah pegunungan. Lempeng benua terdiri dari batuan yang sangat keras dan berumur tua.
Adapun, lempeng samudra lebih tipis daripada lempeng benua, yaitu sekitar 50 hingga 100 kilometer. Di beberapa bagian bumi bahkan lempeng samudra lebih tipis dari angka tersebut.
Lempeng samudra terbentuk dari batuan yang tidak sekeras lempeng benua karena usianya cenderung muda.
Sehingga, ketika lempeng samudra bertabrakan dengan lempeng benua, lempeng samudra yang lebih rapuh akan menekuk ke bawah dan menghujam mantel bumi.
Baca juga: Pegunungan Tengah Samudra: Tempat Terbentuknya Lempeng Samudra Baru
Hal tersebut membuat lempeng samudra meleleh menjadi batuan cair. Namun, lempeng samudrat terus-menerus diperbaharui sehingga usianya lebih muda daripada lempeng benua.
Pada dasarnya, bumi terbentuk dari kumpulan lempeng besar dan lempeng kecil. Ada tujuh lempeng besar di bumi yang disebut sebagai lempeng utama atau lempeng mayor. Berikut adalah tujuh lempeng utama bumi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.