Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Permukaan Bumi terbentuk dari lempeng-lempeng tektonik yang bergerak. Gerakan lempeng tektonik terus-menerus terjadi dan menciptakan berbagai perubahan di permukaan Bumi.
Sumber gerakan tersebut berasal dari arus konveksi yang mana arus ini terjadi di dalam lapisan astenosfer Bumi. Lempeng-lempeng terus bergerak dan saling mendesak satu sama lainnya.
Lempeng tektonik mempunyai tiga pergerakan, yaitu pergerakan konvergen, pergerakan divergen, dan pergerakan transform. Berikut penjelasannya:
Baca juga: Lempeng Tektonik dan Jenisnya di Indonesia
Pergerakan onvergen adalah pergerakan lempeng-lempeng yang saling mendekat, bahkan sampai terjadi tumbukan. Area di mana terjadinya tumbukan lempeng disebut dengan zona konvergen.
Tumbukan antara lempeng-lempeng akan menimbulkan beberapa kemungkinan antara lain:
Baca juga: Teori Lempeng Tektonik
Pergerakan divergen merupakan pergerakan lempeng yang saling menjauh antara satu dengan yang lain.
Area di mana tempat terjadinya pelepasan lempeng ini disebut sebagai zona divergen. Beberapa fenomena divergen pernah terjadi sebagai berikut:
Baca juga: Gerak Konvergen Lempeng: Pengertian dan Jenis Pergerakannya
Gerak transform atau gerak sesar mendatar adalah gerak lempeng tektonik yang saling bergesekan dengan arah yang saling berlawanan.
Misalnya gesekan antar Lempeng Samudra Pasifik dengan Lempeng Benua Amerika Utara yang menyebabkan terbentuknya Patahan San Andreas.
Patahan tersebut membentang dari San Fransisco di bagian utara sampai Los Angeles di Selatan Amerika Serikat. Panjangnya kurang lebih 1.200 kilometer. Gerakan patahan atau sesar ini dapat menyebabkan gempa bumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.