Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Sistem ekskresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh.
Zat ini dapat berupa karbon dioksida, urine, urea, keringat, dan senyawa toksik. Berikut beberapa jenis gangguan pada sistem eksresi manusia:
Adalah gangguan di mana garam kalsium disimpan di rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantung kemih.
Batu ginjal muncul sebagai kristal yang tidak larut. Terbentuk karena seseorang mengonsumsi terlalu banyak garam mineral dan terlalu sedikit minum air.
Adalah penyakit yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mencegahnya mengalir ke duodenum.
Cairan empedu akan mengubah darah menjadi kuning. Penderitanya akan berkulit kuning pucat. Selain itu, bagian putih bola mata dan kuku juga berwarna kekuningan.
Baca juga: Sistem Ekskresi Manusia
Seseorang dapat menderita diabetes karena pankreas tidak memproduksi atau hanya menghasilkan sedikit insulin.
Adapun insulin adalah hormon yang mengontrol jumlah gula (glukosa) dalam darah.
Dalam kondisi ini, konsentrasi glukosa dalam urine dan darah sangat tinggi, sehingga harus berhati-hati agar tidak menyebabkan penyakit lain.
Adalah kelainan yang menyerang organ kulit. Terjadi karena kelenjar keringat tersumbat. Kondisi ini menyebabkan kulit tampak merah disertai rasa gatal.
Ditandai dengan tingginya kadar albumin (protein) dalam urine.
Adalah kelainan pada glomerulus. Disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus nefritis.
Infeksi ini menyebabkan urine asam dan urea kembali ke pembuluh darah, serta retensi air di kaki karena penyerapan air yang buruk.
Adalah peradangan pada ureter yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Untuk pasien pria dan wanita memiliki gejala berbeda.
Baca juga: Gangguan Sistem Ekskresi Manusia
Gejala uretritis pada pria biasanya ditandai dengan munculnya darah dalam urin dan air mani. Tak hanya itu, saat buang air kecil, juga timbul sensasi terbakar.
Sedangkan gejala uretritis pada wanita ialah nyeri perut bagian bawah, dan nyeri saat buang air kecil disertai demam.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.