KOMPAS.com - Konjungsi merupakan kata yang menghubungkan satuan bahasa yang sederajat, seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa.
Dalam bahasa Indonesia, konjungsi dikelompokkan berdasarkan satuan kebahasaan yang dihubungkan dan perlaku semantiskan atau fungsi maknanya. Salah satu jenis konjungsi, yaitu konjungsi temporal.
Dilansir dari buku Teks Prosedur dan Teks Eksposisi (2022) oleh Arnia Aulia, konjungsi temporal adalah konjungsi yang menandakan waktu kejadian. Konjungsi temporal termasuk dalam konjungsi subordinatif.
Salah satu contohnya yaitu kata "terakhir" merupakan konjungsi temporal.
Baca juga: Konjungsi Penerang: Pengertian dan Contoh Kalimatnya
Terdapat dua jenis konjungsi temporal, yaitu sederajat dan tidak sederajat. Berikut penjelasannya:
Dikutip dari buku Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (2011) Abdul Chaer mengatakan, konjungsi temporal sederajat hanya diletakkan pada tengah kalimat, karena konjungsi ini menghubungkan kalimat majemuk yang setara kedudukannya.
Konjungsi temporal sederajat digunakan untuk menghubungan dua kalimat yang menyatakan bahwa perbuatan pada klausa yang satu terjadi dalam waktu yang disebutkan oleh klausa kedua.
Contoh konjungsi temporal sederajat, yaitu kemudian, lalu, selanjutnya, setelahnya, dan lainnya.
Konjungsi temporal tidak sederajat merupakan konjungsi yang menghubungkan kalimat majemuk dengan kedudukan bertingkat.
Konjungsi temporal tidak sederajat bisa diletakkan di mana saja, baik di awal kalimat, akhir, maupun di tengah.
Contoh konjungsi temporal tidak sederajat yaitu semenjak, selama, terakhir, tatkala, sementara, sejak, hingga, apabila, sambil, dan lain-lain.
Baca juga: Konjungsi Penjelas: Pengertian dan Contoh Kalimatnya
Agar lebih mudah mempelajari konjungsi temporal, berikut contoh kalimatnya, yaitu: