Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alat Musik Petik Tradisional Khas Indonesia

Kompas.com - 19/09/2022, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Sasando berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya Pulau Rote. Nama alat musik ini berasal dari kata 'sasandu' yang memiliki arti 'alat yang bergetar'.

Meski berasal dari Rote, alat musik ini juga dimainkan di bagian Barat pulau Timor. Meski terlihat mirip dengan alat musik petik lainnya, ternyata sasando memiliki bagian khusus.

Alat musik berdawai ini memiliki bagian utama berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu. Pada bagian tengahnya, ada ganjalan melingkar dari atas ke bawah.

Sementara itu, bagian senar direntangkan mulai dari atas hingga ke bagian bawah tabung, dan dikaitkan dengan paku kayu.

Bagian tabung tersebut diletakkan pada tempat yang terbuat dari anyaman daun lontar berbentuk setengah melingkar seperti kipas.

Adapun paku kayu bagian atas tabung dapat diputar untuk mengatur ketegangan senar. Umumnya, sasando memiliki sepuluh senar.

Masyarakat NTT memainkan sasando pada waktu tertentu. Misalnya dalam upacara penghiburan bagi kerabat atau orang yang sedang berduka, sebagai pengiring upacara adat dan tarian, menyambut tamu penting, atau sebagai alat hiburan.

Baca juga: Jenis Alat Musik Berdasarkan Fungsinya

Ada dua jenis permainan sasando dalam masyarakat NTT. Pertama, sasando yang dimainkan penduduk Pulau Rote. Umumnya, masyarakat Rote memainkan sasando diiringi nyanyian dan sejenis drum kecil.

Kedua, sasando dimainkan oleh masyarakat Pulau Sabu. Berbeda dengan masyarakat Rote, permainan sasando ini hanya diiringi vokal, tanpa iringan drum maupun gendang.

Alat musik tradisional ini memerlukan pemeliharaan rutin dengan mengganti daun lontar tiap lima tahun sekali, karena daunnya mudah berjamur.

Sampek (Kalimantan)

Merupakan alat musik tradisional khas suku Dayak di Kalimantan Timur. Alat musik ini memiliki penamaan yang berbeda di tiap sub-suku Dayak.

Misalnya suku Dayak Kenyah, Dayak Bahau, dan Kayaan menyebut alat musik ini dengan nama sampek atau sape.

Sedangkan suku Dayak Modang menyebutnya sempe, dan suku Dayak Tunjung serta Banua menyebutnya kecapai, karena mirip kecapi.

Baca juga: Jenis-jenis Alat Musik Berdasarkan Bentuknya

Kata ‘sampek’ sebenarnya berasal dari bahasa lokal Suku Dayak, artinya “memetik dengan jari”. Karena cara memainkannya memang dipetik dengan jari.

Sampek tergolong alat musik chordophone, karena bunyinya dihasilkan dari dawai, senar atau kawat. Cara memainkannya agak mirip seperti kecapi, yakni memetik dawai atau senar, sehingga menghasilkan alunan musik yang indah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com