Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Tanah di Indonesia beserta Persebarannya

Kompas.com - 14/09/2022, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Tanah adalah bagian kerak Bumi yang kaya akan mineral dan berbagai jenis bahan organik.

Dalam bahasa Yunani, tanah disebut pedon. Ilmu yang mempelajari aspek geologi tanah dinamakan pedologi.

Tanah berperan penting bagi seluruh kehidupan di Bumi. Karena tanah merupakan penyedia unsur hara dan air bagi tanaman, sekaligus menjadi penopang akarnya.

Selain tumbuhan, tanah juga menjadi tempat tinggal bagi mikroorganisme. Bagi manusia dan hewan, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.

Tanah yang dijumpai di suatu tempat bisa saja berbeda dengan tanah lainnya. Ada berbagai jenis tanah dengan karakteristik dan fungsi yang berbeda, yaitu: 

  • Tanah regosol
  • Tanah andosol
  • Tanah organosol
  • Tanah aluvial
  • Tanah podsol
  • Tanah podsolik merah kuning
  • Tanah grumosol
  • Tanah mediteran merah kuning
  • Tanah litosol
  • Tanah latosol

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Pembentukan Tanah

Berikut pemaparannya:

Tanah regosol

Merupakan jenis tanah vulkanik yang berasal dari pelapukan bahan padat dan cair dari gunung berapi.

Ciri-ciri tanah regosol, antara lain:

  • Berwarna kelabu
  • Teksturnya kasar seperti pasir
  • Memiliki konsistensi lepas atau tidak lengket di tangan.

Tanah ini cocok sekali ditanami tumbuhan karena memiliki pH netral. Tanah regosol dapat ditemukan di daerah pegunungan, seperti Bengkulu, Jawa, dan Bali.

Tanah andosol

Mirip dengan regosol, tanah andosol juga merupakan salah satu jenis tanah vulkanik. Ciri-cirinya, yakni:

  • Berwarna cokelat kehitaman
  • Bertekstur halus
  • Konsistensinya gembur.

Baca juga: Tanah Andosol: Pengertian dan Ciri-cirinya

Tanah ini memiliki permeabilitas sedang, sehingga dapat menyerap banyak air. Tak heran, jika tanah andosol memiliki tingkat kelembapan tinggi.

Persebaran tanah andosol ada di wilayah vulkanik yang jauh dari lerengnya. Misalnya Pegunungan Ijen, Gunung Salak, dan Gunung Rinjani.

Tanah organosol

Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan organik. Tanah organosol memiliki warna yang beragam, mulai dari cokelat hingga hitam.

Warna hitam pada tanah ini terbentuk dari sisa tanaman yang mengalami proses pelapukan.  Ciri-ciri tanah argosol adalah:

  • Teksturnya halus
  • Tidak terstruktur
  • Konsistensinya tidak lekat
  • Memiliki tingkat pH <4 (asam), sehingga unsur haranya rendah.

Jenis tanah ini tidak cocok ditanami berbagai tanaman. Persebaran tanah organosol ada di wilayah bercurah hujan tinggi dan rawa, misalnya Kalimantan Selatan, Riau, dan Sumatera Selatan.

Baca juga: Tanah Aluvial: Pengertian dan Ciri-cirinya

Tanah aluvial

Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari batuan sedimen. Ciri-ciri tanah aluvial, yakni:

  • Berwarna cokelat
  • Konsistensinya lekat
  • Belum terstruktur
  • Tekstur tanahnya ada yang kasar hingga halus
  • Tingkat pH-nya bervariasi, sehingga juga memengaruhi tingkat kesuburan tanah.

Persebaran tanah aluvial ada di wilayah hilir sungai, misalnya sepanjang aliran sungai Bengawan Solo dan Sungai Mahakam.

Tanah podsol

Merupakan salah satu jenis tanah kuarsa, yakni jenis tanah yang berasal dari sedimen kuarsa. Ciri-ciri tanah podsol, antara lain:

  • Berwarna kuning keabuan
  • Konsistensinya lekat
  • Strukturnya gumpal
  • Tingkat pH-nya rendah.

Tanah podsol bisa dijumpai di wilayah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2500 milimeter/tahun, contohnya Kalimantan Tengah, Jambi, Papua, dan Sumatera Utara.

Baca juga: Tanah Mergel: Pengertian dan Ciri-cirinya

Tanah podsolik merah kuning

Jenis tanah ini juga termasuk tanah kuarsa. Ciri-ciri tanah podsolik ialah:

  • Berstruktur gumpal
  • kandungan kuarsanya tinggi
  • Konsistensinya lekat
  • Berwarna kuning dan merah
  • Teksturnya beragam, ada yang halus, tetapi ada juga yang kasar
  • Tingkat kesuburannya rendah karena tingkat pH-nya juga rendah.

Persebaran jenis tanah ini ada di wilayah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2500 milimeter/tahun. Contohnya di kawasan pegunungan di Jawa Barat dan Sumatera.

Tanah grumosol

Adalah jenis tanah yang berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik. Ciri-cirinya, antara lain:

  • Berwarna cokelat kehitaman
  • Teksturnya halus
  • Konsistensinya lekat saat basah, dan retak waktu kering
  • Memiliki dua lapisan. Lapisan atas punya struktur granular, sedangkan yang bahwa strukturnya gumpal.

Tanah grumosol banyak dijumpai di wilayah bercurah hujan rendah, serta memiliki batuan vulkanik dan karst. Misalnya Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: 6 Fungsi Tanah dalam Ekosistem, Apa Sajakah Itu?

Tanah mediteran merah kuning

Jenis tanah ini juga berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik. Ciri-cirinya adalah:

  • Berwarna cokelat atau putih
  • Mempunyai horizon B argilik
  • Bertekstur halus
  • Strukturnya gumpal
  • Tingkat konsistensinya lekat dengan pH basa.

Tanah mediteran merah kuning terdapat di daerah vulkanik atau karst yang mempunyai ketinggian kurang dari 400 meter.

Tanah litosol

Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan yang intensitasnya rendah. Ciri-ciri tanah litosol adalah:

  • Berwarna cokelat
  • Strukturnya lemah
  • Solumnya dangkal
  • Teksturnya beragam.

Tanah litosol banyak ditemui di Jawa Timur, Maluku Selatan, dan Papua.

Baca juga: Mengenal Tekstur serta Komponen Penyusun Tanah

Tanah latosol

Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan dengan intensitas tinggi. Ciri-cirinya, yakni:

  • Berwarna cokelat kemerahan
  • Mempunyai horizon
  • Solumnya dalam
  • Teksturnya lempung
  • Konsistensinya gembur dan struktur remah.

Jenis tanah ini banyak terdapat di wilayah vulkanik bercurah hujan lebih dari 2500 milimeter. Contohnya Papua, Kalimantan Timur, dan Maluku.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com