Mengenal Tekstur serta Komponen Penyusun Tanah

KOMPAS.com – Tanah merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman. Tanah yang subur dan kaya nutrisi akan membuat tanaman tumbuh dengan mudah.

Tanaman menyerap hampir seluruh air serta mineral yang dibutuhkan dari tanah. Dalam tanah, banyak organisme hidup yang berinteraksi satu sama lain dengan lingkungannya.

Berikut penjelasan tekstur tanah beserta komponen penyusunnya:

Tekstur tanah

Menurut Reece, dkk Campbell Biology (2008), tekstur tanah tergantung pada ukuran partikelnya.

Partikel tanah memiliki diameter berkisar 0,02 sampai 2 milimeter untuk pasir kasar, hingga kurang dari 0,002 milimeter untuk partikel lempung yang mikroskopis.

Partikel mineral yang hadir karena pelapukan akan tercampur dengan organisme hidup, humus, sisa organisme mati, dan bahan organik lain pembentuk lapisan tanah.

Baca juga: Pengolahan Tanah untuk Lahan Pertanian Berkelanjutan

Lapisan tanah yang paling subur dan mendukung pertumbuhan tanaman adalah lempung. Terdiri dari campuran pasir, lumpur, hingga tanah liat dengan jumlah yang sama.

Tanah lempung memiliki partikel lumpur dan tanah liat yang cukup kecil, sehingga cukup untuk adhesi dan retensi mineral serta air.

Sementara tanah liat cenderung menahan terlalu banyak air. Ketika air tidak mengalir dengan baik, udara digantikan oleh air, sehingga akar akan mati karena kekurangan oksigen.

Biasanya lapisan tanah paling subur memiliki pori-pori yang mengandung setengah air dan setengah udara. Sehingga memberi keseimbangan yang baik untuk aerasi, drainase, dan kapasitas penyimpanan air.

Agar lebih subur, sifat fisik tanah dapat diolah dengan menambahkan beberapa gambut, kompos, pupuk kandang, dan lainnya.

Komponen penyusun tanah

Dilansir dari buku Ilmu Tanah (2016) karangan Muhajir Utomo dkk, tanah mengandung udara, mineral, dan bahan organik lainnya.

Baca juga: Tanah Andosol: Pengertian dan Ciri-cirinya

Adapun komponen penyusun tanah terdiri dari komponen organik dan anorganik.

Komponen organik

Pada lapisan tanah, komponen organik paling utama adalah humus. Terdiri atas bahan organik dari daun yang jatuh, organisme mati, kotoran, serta bahan organik lainnya yang diuraikan oleh bakteri dan jamur.

Lapisan tanah memiliki banyak organisme di dalamnya. Aktivitas organisme ini memengaruhi sifat fisik dan kimia tanah.

Contohnya cacing tanah yang mengonsumsi bahan organik dan memperoleh nutrisi dari bakteri dan jamur dalam di tanah.

Cacing tanah akan mengeluarkan limbah dan memindahkan sejumlah material ke permukaan tanah. Biasanya cacing tanah juga memindahkan bahan organik lainnya ke lapisan tanah lebih dalam.

Komponen anorganik

Sebagian besar komponen anorganik di tanah yang subur bermuatan negatif dan tidak mengikat ion bermuatan negatif, seperti nitrat (NO­3-­­­), fosfat (H2PO4-), dan sulfat (H2SO4-). Akibatnya nutrisi itu mudah hilang.

Berbeda dengan ion bermuatan positif, seperti kalium (K+), kalsium Ca2+), dan magnesium (Mg2+) yang mengikuti tanah bermuatan negatif, sehingga nutrisinya tidak mudah hilang.

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Pembentukan Tanah