Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Tanah di Indonesia beserta Persebarannya

Kompas.com - 14/09/2022, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

  • Teksturnya halus
  • Tidak terstruktur
  • Konsistensinya tidak lekat
  • Memiliki tingkat pH <4 (asam), sehingga unsur haranya rendah.

Jenis tanah ini tidak cocok ditanami berbagai tanaman. Persebaran tanah organosol ada di wilayah bercurah hujan tinggi dan rawa, misalnya Kalimantan Selatan, Riau, dan Sumatera Selatan.

Baca juga: Tanah Aluvial: Pengertian dan Ciri-cirinya

Tanah aluvial

Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari batuan sedimen. Ciri-ciri tanah aluvial, yakni:

  • Berwarna cokelat
  • Konsistensinya lekat
  • Belum terstruktur
  • Tekstur tanahnya ada yang kasar hingga halus
  • Tingkat pH-nya bervariasi, sehingga juga memengaruhi tingkat kesuburan tanah.

Persebaran tanah aluvial ada di wilayah hilir sungai, misalnya sepanjang aliran sungai Bengawan Solo dan Sungai Mahakam.

Tanah podsol

Merupakan salah satu jenis tanah kuarsa, yakni jenis tanah yang berasal dari sedimen kuarsa. Ciri-ciri tanah podsol, antara lain:

  • Berwarna kuning keabuan
  • Konsistensinya lekat
  • Strukturnya gumpal
  • Tingkat pH-nya rendah.

Tanah podsol bisa dijumpai di wilayah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2500 milimeter/tahun, contohnya Kalimantan Tengah, Jambi, Papua, dan Sumatera Utara.

Baca juga: Tanah Mergel: Pengertian dan Ciri-cirinya

Tanah podsolik merah kuning

Jenis tanah ini juga termasuk tanah kuarsa. Ciri-ciri tanah podsolik ialah:

  • Berstruktur gumpal
  • kandungan kuarsanya tinggi
  • Konsistensinya lekat
  • Berwarna kuning dan merah
  • Teksturnya beragam, ada yang halus, tetapi ada juga yang kasar
  • Tingkat kesuburannya rendah karena tingkat pH-nya juga rendah.

Persebaran jenis tanah ini ada di wilayah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2500 milimeter/tahun. Contohnya di kawasan pegunungan di Jawa Barat dan Sumatera.

Tanah grumosol

Adalah jenis tanah yang berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik. Ciri-cirinya, antara lain:

  • Berwarna cokelat kehitaman
  • Teksturnya halus
  • Konsistensinya lekat saat basah, dan retak waktu kering
  • Memiliki dua lapisan. Lapisan atas punya struktur granular, sedangkan yang bahwa strukturnya gumpal.

Tanah grumosol banyak dijumpai di wilayah bercurah hujan rendah, serta memiliki batuan vulkanik dan karst. Misalnya Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: 6 Fungsi Tanah dalam Ekosistem, Apa Sajakah Itu?

Tanah mediteran merah kuning

Jenis tanah ini juga berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik. Ciri-cirinya adalah:

  • Berwarna cokelat atau putih
  • Mempunyai horizon B argilik
  • Bertekstur halus
  • Strukturnya gumpal
  • Tingkat konsistensinya lekat dengan pH basa.

Tanah mediteran merah kuning terdapat di daerah vulkanik atau karst yang mempunyai ketinggian kurang dari 400 meter.

Tanah litosol

Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan yang intensitasnya rendah. Ciri-ciri tanah litosol adalah:

  • Berwarna cokelat
  • Strukturnya lemah
  • Solumnya dangkal
  • Teksturnya beragam.

Tanah litosol banyak ditemui di Jawa Timur, Maluku Selatan, dan Papua.

Baca juga: Mengenal Tekstur serta Komponen Penyusun Tanah

Tanah latosol

Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan dengan intensitas tinggi. Ciri-cirinya, yakni:

  • Berwarna cokelat kemerahan
  • Mempunyai horizon
  • Solumnya dalam
  • Teksturnya lempung
  • Konsistensinya gembur dan struktur remah.

Jenis tanah ini banyak terdapat di wilayah vulkanik bercurah hujan lebih dari 2500 milimeter. Contohnya Papua, Kalimantan Timur, dan Maluku.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com