Kata sapaan ini memiliki bentuk N (nomina) + ku. Contohnya adalah:
Jenis kata sapaan selanjutnya adalah kata sapaan nomina lain. Contoh kata sapaan nominal lain adalah tuan dan nyonya.
Kata pelaku merupakan jenis kata sapaan yang memiliki bentuk pe + kata kerja. Contohnya adalah ‘pembaca’, ‘penonton’, dan ‘pendengar’.
Terakhir adalah kata sapaan yang didasarkan pada gelar atau pangkat seseorang. Misalnya dokter, guru, kapten, komandan, dan pelatih.
Baca juga: Jenis Kata Tanya dan Contoh Penggunaannya dalam Kalimat
Penggunaan kata sapaan erat kaitannya dengan sebuah adat istiadat yang berlaku di sebuah tempat, adat kesantunan, dan situasi serta kondisi ketika sedang melakukan percakapan.
Oleh karenanya, kaidah tersebut juga sering terkalahkan dengan adat kebiasaan yang berlaku di suatu tempat bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang.
Tapi perlu diingat, dalam hal ini yaitu cara penulisan kata kekerabatan yang digunakan adalah sebagai kata sapaan, yakni ditulis dengan menggunakan huruf kapital pada awal kata.
Dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) telah dijelaskan mengenai cara penulisan kata sapaan berikut ini:
Huruf kapital tersebut digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, misalnya saudara, bapak, ibu, kakak, paman, dan lain sebagainya yang dipakai dalam penyapaan atau juga pengacuan.
Contohnya: "Berapa harganya, Pak / Bu / Kak / Bang?" Huruf kapital digunakan sebagai kata ganti Anda.
Baca juga: Mengenal Kata Repatriasi dan Contohnya
Berikut ini beberapa contoh penggunaan kata sapaan dalam kalimat: