Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Dongeng adalah karya sastra lama yang menceritakan hal yang fiktif atau tidak nyata. Meskipun bersifat imajinatif, banyak orang yang suka membaca dongeng.
Penyampaian dongeng dilakukan secara turun-temurun. Tujuannya untuk mengajarkan nilai moral dan sebagai sarana hiburan.
Dongeng dibangun dalam tiga bagian penting, yakni pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan berisi kalimat pengantar untuk memulai dongeng.
Isi adalah bagian terpenting dongeng yang memuat kejadian atau peristiwa. Sementara penutup merupakan bagian akhir dongeng.
Ciri-ciri dongeng adalah:
Baca juga: Dongeng Bawang Merah Bawang Putih, Burung Nuri dan Kakatua
Berdasarkan isinya, dongeng dibedakan menjadi:
Berikut penjelasannya:
Fabel merupakan jenis dongeng tentang kehidupan hewan yang berperilaku seperti manusia. Semua tokohnya berupa hewan.
Mereka mempunyai akal, tingkah laku, dan dapat berbicara layaknya manusia. Lewat penokohannya, pengarang ingin memengaruhi pembaca agar mencontoh perilaku yang baik.
Contoh fabel adalah cerita si kancil yang licik, gajah baik hati, dan sebagainya.
Legenda adalah cerita rakyat mengenai perbuatan manusia yang diyakini si pendengar sebagai sebuah kisah yang memang benar-benar terjadi.
Baca juga: Dongeng: Pengertian dan Jenisnya
Banyak legenda yang tidak sepenuhnya dipercayai si pendengar. Namun, ada pula yang tak ragu untuk meyakini cerita tersebut.
Contoh legenda, yakni terjadinya Candi Prambanan, terbentuknya Danau Toba, Sangkuriang, dan lain-lain.
Mite adalah dongeng yang menceritakan tentang dewa-dewa dan makhluk halus.