Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Bintang Jatuh itu Ada?

Kompas.com - 16/08/2022, 13:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Saat kita sedang memandang langit malam yang cerah, tiba-tiba terlihat ada bintang jatuh dari langit. Benarkah itu bintang jatuh? 

Selama ini bintang jatuh hanyakan ungkapan. Sesuatu yang dilihat sebagai bintang jatuh sebenarnya sebuah meteor. 

Bintang jatuh merupakan benda langit atau partikel luar angkasa yang memasuki atmosfer Bumi. Benda sukuran butir pasir atau bola basket akan nampak sepeti bintang jauh dari kejauhan. 

Saat potongan debu dan batu yang ada di angkasa (meteoroid) masuk mendekati atmosfer Bumi, mereka akan terbakar karena gesekan benda angkasa dengan atmosfer. Meteoroid yang terbakar di langit disebut meteor dan ketika menabrak Bumi disebut meteorit. 

Baca juga: Proses Terjadinya Meteor

Umumnya material angkasa tersebut akan terbakar habis, yang nampak hanyalah kilatan cahaya terbakar pada atmosfer Bumi. 

Sementara untuk material yang berukuran besar, partikel tersebut bisa meninggalkan jejak di Bumi berupa kawah atau kubangan. Namun, hal ini masih sangat jarang terjadi. 

Fenomena bintang jatuh

Terjadinya bintang jatuh akan nampak sangat jelas, khususnya pada malam hari. Hal ini karena terdapat cahaya dari pembakaran tersebut. 

Dalam proses terjadinya bintang jatuh atau meteoroid yang terbakar atmosfer ini, akan menyebabkan kilat cahaya yang meluncur begitu cepat. 

Selanjutnya apabila kita amati dari Bumi langsung, cahaya yang meluncur tersebut tampak seperti bintang. Fenomena tersebut populer dengan sebutan fenomena bintang jatuh.

Baca juga: Perbedaan antara Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

Proses terjadinya bintang jatuh 

Berikut proses meteoroid yang terbakar di atmosfer yang selama ini dianggap sebagai bintang jatuh, yaitu: 

  • Bumi akan berotasi melalui kumpulan partikel luar angkasa yang orbitnya sama dengan Bumi.
  • Partikel yang berjarak dekat dengan Bumi akan tertarik pada lapisan Bumi. Hal ini terjadi karena adanya gaya gravitasi yang cukup kuat.
  • Kemudian benda langit secara perlahan mulai menuju ke permukaan atmosfer.
  • Benda luar angkasa ini akan bergesekan dengan atmosfer Bumi.
  • Benda langit tersebut akan meluncur hingga lapisan atmosfer. Akan terjadi gesekan yang semakin kuat. Hal ini menyebabkan kecepatan pun semakin bertambah.
  • Pada saat memasuki langit Bumi, maka partikel ini telah terbakar hingga menghasilkan cahaya. Selain itu, benda langit ini juga secara perlahan akan menguap hingga pecah.

Dengan kata lain, saat Bumi mengelilingi Matahari, Bumi akan mendekati sebuah benda atau kumpulan benda asing yang berada di luar angkasa

Meteor yang pernah menghantam Bumi

Ada beberapa meteor jatuh menghantam Bumi dan menimbulkan kerusakan, sebagai berikut: 

  • Willamette

Willamette merupakan meteor besar yang jatuh di Amerika Serikat, terdiri atas besi dan nikel. Meteor ini memiliki panjang 7,8 meter persegi serta berat 15,5 ton, bahkan sudah diakuisisi oleh American Museum of Natural History di New York City. 

Meteor Willamette pada tahun 1902 ditemukan Ellis Hughes karena berhasil menyadari bahwa meteor itu bukan hanya sebongkah batu. Diperlukan tiga bulan untuk memindahkan meteor ini.

Baca juga: Makna atau Arti Meteor, Atmosfer, Bumi, Planet, dan Heat Shield

  • Mbozi

Mbozi berhasil ditemukan pada tahun 1930-an di Tanzania, dengan panjang 3 meter serta berat 25 ton. Meteor ini dua kali lipat lebih besar dari Willamette. Bahkan Mbozi pernah dijadikan sebagai batu suci masyarakat Tanzania dan menyebutnya sebagai kimondo. 

Walaupun begitu, tidak ada kawah sehingga bisa saja meteor ini berguling ketika menghantam permukaan bumi. Meteor ini bahkan terkubur sebagian ketika ditemukan untuk pertama kalinya, sehingga perlu dilakukan penggalian di lereng sekitarnya.

  • Cape York

Cape York merupakan meteor ketiga dalam sejarah, meteorit ini bertabrakan dan menghantam bumi 10.000 tahun yang lalu. 

Meteorit ini sering disebut juga sebagai meteorit Agpalilik dan ditemukan di Greenland pada tahun 1993 dengan berat sekitar 20 ton.

  • Bacubirito

Meteorit Bacubirito merupakan bintang jatuh terbesar yang berhasil ditemukan di Meksiko serta memiliki berat mirip dengan Cape York. 

Meteorit Bacubirito merupakan meteorit besi dengan berat sekitar 20 ton, serta memiliki panjang 4,25 meter, lebar 2 meter, serta tinggi 1,75 meter. 

Baca juga: Mesosfer: Lapisan Penghancur Meteor

  • El Chaco

El Chaco merupakan meteorit terbesar kedua yang pernah menghantam Bumi, bahkan beratnya dua kali lebih berat dari Bacubirito. 

El Chaco hanyalah salah satu dari sekelompok meteorit dan sering disebut sebagai Campo del Cielo. Sekelompok meteorit ini menghasilkan kawah sebesar 60 km persegi dan berada di Argentina.

El Chaco merupakan meteorit terberat kedua dengan berat 37 ton. Bahkan pada tahun 1969, meteor ini berada 5 meter di bawah tanah dan ditemukan dengan detektor logam.

  • Hoba

Hoba merupakan meteor terbesar yang pernah menghantam Bumi dan berada di Namibia. Meteor ini tidak pernah dipindahkan dan memiliki berat 60 ton, dua kali lipat dari El Chaco. 

Meteor terbesar di Bumi ini terdiri dari besi alami dengan luas hingga 6,5 meter persegi. Bahkan Hoba dipercaya telah jatuh semenjak 80.000 tahun yang lalu, dan karena ukurannya yang besar, meteor ini tidak pernah dipindahkan.

Baca juga: Apakah Hujan Meteor Berbahaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com