Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Teori Ketergantungan Media

Kompas.com - 23/07/2022, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Teori ketergantungan media (media dependency theory) merupakan teori komunikasi massa yang dikemukakan oleh Melvin Defleur dan Sandra Ball Rokeach.

Dalam teori ini, tingkat ketergantungan seseorang pada suatu media membuktikan bahwa peran media bagi orang itu sangatlah penting.

Dikutip dari buku Teori Komunikasi Massa dan Perubahan Masyarakat (2020) karangan A. A. Permata Tarinanda dkk, teori ketergantungan media menjelaskan hubungan integral antara khalayak, masyarakat, dan sistem sosial.

Kebutuhan akan pemenuhan informasi membuat mereka sangat bergantung pada media. Ini juga sangat dipengaruhi oleh tujuan, tekanan, maupun lingkungan sekitarnya.

Contoh teori ketergantungan media dalam komunikasi massa

Menurut Morissan dalam buku Teori Komunikasi Individu hingga Massa (2013), asumsi dasar teori ini adalah pengaruh media ditentukan oleh hubungan antara sistem sosial yang lebih luas.

Ketergantungan khalayak pada media dipengaruhi dua hal. Pertama, seseorang akan bergantung pada media yang mampu memenuhi kebutuhannya.

Baca juga: Apa Itu Teori Ketergantungan Media?

Kedua, perubahan sosial dan konflik dalam masyarakat dapat menyebabkan perubahan pada institusi, kepercayaan, serta kegiatan yang telah mapan.

Contoh teori ketergantungan media adalah masyarakat yang menonton sinetron atau variety show untuk memenuhi kebutuhannya akan hiburan.

Saat akan menonton, masyarakat akan mencari media yang mampu memuaskan kebutuhannya itu. Misal ada orang yang lebih suka menonton variety show Korea, sehingga mereka memilih platform online, seperti Netflix atau Viu. 

Namun, ada pula masyarakat yang lebih menyukai sinetron atau variety show Indonesia, sehingga mereka memilih saluran televisi sesuai keinginannya.

Contoh lain dari teori ketergantungan media, yakni ketika seseorang tak bisa bepergian karena sakit, ia akan bergantung pada televisi atau radio untuk mendapat hiburan dan informasi.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, ada tiga efek yang ditimbulkan dari teori ketergantungan media, yakni kognitif, afektif, dan perilaku.

Baca juga: Contoh Teori Kultivasi

Efek kognitif meliputi perubahan sikap, keyakinan, dan nilai. Efek afektif mengacu pada perkembangan perasaan yang timbul akibat paparan media. Sementara efek perilaku mengarah pada tindakan seseorang.

Sebagai contoh, orang yang kerap menonton tayangan televisi mengenai politik, mereka akan mengalami perubahan keyakinan dan nilai.

Berawal dari serangkaian perubahan itu, akan memunculkan perkembangan perasaan, misalnya kebencian pada salah satu tokoh politik, atau fanatisme pada partai politik tertentu.

Efek ini berlanjut hingga akhirnya mengubah atau menentukan tindakan seseorang. Contohnya ketika pemilu, seseorang bisa tidak memberikan suaranya (golput - golongan putih) karena tayangan media yang dilihatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com