Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Thailand Dijuluki Lumbung Padi di Asia Tenggara?

Kompas.com - 20/07/2022, 08:30 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Thailand menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang mengandalkan sektor pertanian sebagai komoditas utamanya.

Iklim tropis, curah hujan, suhu, dan jenis tanah yang mendukung, membuat hasil pertanian di Thailand berkembang pesat.

Ini menyebabkan Thailand sering dijuluki sebagai lumbung padi di Asia Tenggara. Apakah alasannya?

Alasan Thailand dijuluki lumbung padi di Asia Tenggara

Menurut Tri Prasetyono dalam buku Mengenal ASEAN dan Negara-negaranya (2020), Thailand sering dijuluki sebagai lumbung padi di Asia Tenggara, karena negara ini menjadi penghasil padi terbesar di Asia Tenggara.

Tak mengherankan, jika beras menjadi komoditas ekspor utamanya.

Dikutip dari buku Manusia, Indonesia, Alam, dan Sejarahnya (2021) oleh Noor Hidayati dan Huriyah, Thailand dijuluki sebagai lumbung padi di Asia Tenggara, karena Thailand juga menjadi penghasil beras terbesar di Asia dan ketiga di dunia.

Baca juga: Karakteristik Geografis Thailand

Banyak masyarakat negara ini yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, selain pariwisata atau jasa.

Dilansir dari situs Encyclopedia, dari 17,7 juta hektar lahan yang dimiliki Thailand, sekitar 9,2 juta hektarnya ditanami padi.

Karena beras menjadi komoditas utamanya, pemerintah setempat berupaya mengembangkan sektor ini.

Misalnya proyek irigasi skala besar serta memperkenalkan varietas padi unggul dalam rangka meningkatkan hasil produksinya.

Selain padi, beberapa hasil pertanian Thailand lainnya adalah karet, jagung, tembakau, kapas, tebu, serta buah-buahan.

Kesimpulannya, Thailand sering dijuluki sebagai lumbung padi di Asia Tenggara karena:

  1. Thailand adalah negara penghasil padi terbesar di Asia Tenggara
  2. Beras merupakan komoditas ekspor utamanya.

Baca juga: Thailand, Negara ASEAN yang Tidak Pernah Dijajah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com