KOMPAS.com - Teori aktivitas interaksi sentimen merupakan teori pembentukan kelompok. Digagas oleh George C. Homans, seorang sosiolog asal Amerika Serikat.
Berdasarkan teori ini, pembentukan kelompok terjadi karena aktivitas, interaksi, dan sentimen (perasaan atau emosi) yang saling berhubungan satu sama lain.
Apa itu teori aktivitas interaksi sentimen?
Dikutip dari buku Konseling Kelompok (2016) karya Namora Lumongga Lubis dan Hasruda, teori aktivitas interaksi sentimen adalah teori yang mengemukakan bahwa kelompok terbentuk karena individu melakukan aktivitas secara bersama-sama.
Aktivitas inilah yang memperluas wujud dan cakupan interaksi di antara mereka. Sehingga melahirkan sentimen, berupa emosi atau perasaan yang terikat satu sama lain.
Dilansir dari buku Perilaku Organisasi (2021) oleh Rahmi Widyanti, George C. Homans menyebutkan tiga elemen penting dalam teorinya ini, yaitu aktivitas, interaksi, dan sentimen.
Baca juga: 10 Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli
Berikut penjelasannya:
Secara garis besar, teori ini menitikberatkan perhatiannya pada tiga elemen penting, yakni aktivitas, interaksi, dan sentimen.
Ketiganya saling berhubungan satu sama lain hingga menghasilkan faktor pembentuk kelompok sosial.
Jelaskan asumsi teori aktivitas interaksi sentimen!
Asumsi teori aktivitas interaksi sentimen adalah kelompok terbentuk karena dipengaruhi tiga hal, yakni aktivitas, interaksi, dan sentimen.
Ketiganya saling berhubungan satu sama lain. Sebagai contoh, banyaknya interaksi yang terjadi di antara manusia, akan menguatkan emosi atau sentimen mereka juga.
Dengan demikian, aktivitas, interaksi, dan sentimen berperan besar dalam proses pembentukan kelompok sosial, sebagaimana yang telah dijabarkan kaitannya dalam tiga poin di atas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.