Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangea: Superbenua Kuno Bumi

Kompas.com - 15/07/2022, 12:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Ada tujuh benua di permukaan bumi. Namun, tahukah kamu bahwa awalnya bumi terdiri dari satu benua yang luas yang disebut dengan Pangea. Apa yang dimaksud dengan Pangea? Berikut adalah penjelasannya!

Terbentuknya Pangea

Pangea adalah superbenua bumi, yaitu satu-satunya benua sekaligus daratan yang ada di permukaan bumi.

Permukaan berubah karena terbentuk dari lempeng yang dipengaruhi konveksi mantel bumi. Sekitar 541 juta tahun yang lalu, diperkirakan bumi terbentuk dari dua benua besar yaitu Gondwana dan Laurussia.

Baca juga: Teori Pengapungan Benua oleh Alfred Lothar Wegener

Dilansir dari Live Science, sekitar 320 juta tahun yang lalu Gondwana, Laurussia, dan daratan yang mengahalangi keduanya kemudian bertabrakan dan membentuk satu benua besar.

Pergeseran dan tabrakan benua tersebut berlangsung selama ratusan tahun.  Dilansir dari usgs.gov, hingga kemudian pada sekitar 280 hingga 230 juta tahun yang lalu (era Paleozoikum akhir sampai Trias akhir), superbenua Pangea terbentuk.

Satu-satunya benua di bumi

Pada saat itu, Pangea menjadi satu-satunya benua di bumi. Di mana bumi hanya memiliki daratan luas Pangea dengan laut yang dinamakan Samudra Pantalassic.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Pangea memiliki bentuk seperti huruf C dengan sebagaian besar massa membentang antara wilayah kutub utara dan selatan bumi.

Baca juga: Proses Pembentukan Permukaan Bumi Menurut Teori Apungan Benua

Di sebelah timur, tepatnya pada bagian lengkungan huruf C Pangea terdapat teluk yang dinamakan dengan Laut Tethys.

Menutupi teluk, terdapat dataran kecil yang disebut dengan Cathaysia. Cathaysia hampir menghubungan kedua ujung C superbenua Pangea, Cathaysia inilah yang kemudian menjadi Cina bagian utara dan selatan.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa Pangea adalah superbenua yang menghubungkan semua daratan di bumi.

Kondisi Pangea

Kondisi Pangea berbeda dengan permukaan bumi sekarang. Dilansir dari Science Daily, pada saat itu atmosfer bumi memiliki lima hingga 20 kali karbon dioksida lebih banyak sehingga suhunya sekitar 20 derajat lebih panas daripada suhu bumi sekarang.

Baca juga: Teori Dua Benua Eduard Suess

Karena merupakan superbenua yang sangat besar, daerah Pangea bagian dalam cenderung sangat kering.

Hal tersebut karena daerah tersebut dikelilingi rantai gunung juga jauh dari lautan. Sehingga, memiliki kelembapan yang rendah juga curah hujan yang sangat kecil.

Artinya, setiap daerah di Pangea memiliki iklim yang berbeda. Perbedaan iklim Pangea mendorong persebaran flora dan fauna yang beragam juga membentuk keanekaragaman hayati di permukaan bumi modern.

Pecahnya Pangea

Diperkirakan, Pangea bertahan hingga lebih dari seratus tahun sebelum terpecah lagi.

Pergerakan lempeng tektonik yang saling mendekati dan menjauhi membuat Pangea terpecah menjadi beberapa benua besar.

Pergerakkan lempeng tektonik terus berlanjut hingga secara perlahan superbenua Pangea terpecah dan membentuk permukaan bumi modern dengan tujuh benua dan banyak daerah kepulauan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com