KOMPAS.com - Kontrol sosial atau pengendalian sosial dilakukan untuk mengatasi atau mencegah terjadinya perilaku menyimpang di masyarakat.
Pada dasarnya, pengendalian sosial dilaksanakan untuk mengarahkan individu maupun kelompok agar bertindak sesuai norma sosial.
Dikutip dari buku Pengantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial (2020) karya Elly M. Setiadi, pengendalian sosial adalah proses pengawasan yang direncanakan maupun tidak, bertujuan mengajak, mendidik, bahkan memaksa masyarakat untuk mematuhi norma serta nilai sosial yang berlaku.
Salah satu sifat pengendalian sosial adalah secara preventif.
Menurut M. Noor Syaid dalam buku Penyimpangan Sosial dan Pencegahannya (2019), kontrol sosial preventif adalah upaya pencegahan terjadinya gangguan atau pelanggaran terhadap norma di masyarakat.
Karena merupakan pencegahan, kontrol sosial ini dilakukan sebelum penyimpangan terjadi.
Baca juga: Pengendalian Sosial: Pengertian, Ciri dan Caranya
Pengawasan atau kontrol sosial secara preventif dalam masyarakat bertujuan untuk:
Kontrol sosial secara preventif dalam masyarakat bertujuan untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Jadi, jawaban yang benar adalah opsi (e).
Selain mencegah terjadinya perilaku menyimpang, pengendalian sosial preventif juga bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak penyimpangan.
Dilansir dari buku Sosiologi Hukum (2021) oleh Serlika Apripta, kontrol sosial preventif juga bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan stabilitas di masyarakat.
Kesimpulannya, ada tiga tujuan pengawasan atau kontrol sosial preventif, yakni:
Dengan melakukan pengendalian sosial preventif, diharapkan masyarakat dapat menghindari perilaku menyimpang dan bertindak sesuai norma.
Baca juga: Lembaga Pengendalian Sosial: Jenis dan Fungsinya
Berikut lima contoh kontrol sosial preventif: