KOMPAS.com - Puisi berjudul Menjenguk Wajah di Kolam karya Sapardi Djoko Damono muncul bersama dengan 14 puisi lainnya dalam kumpulan puisinya berjudul Perihal Gendis.
Dalam kumpulan puisi tersebut menceritakan seorang gadis beranjak dewasa yang sedang kesepian. Berikut puisinya:
“Jangan kau ulang lagi
menjenguk
wajah yang merasa
sia-sia, yang putih
yang pasti itu.
Jangan sekali-
kali membayangkan
Wajahmu sebagai
rembulan.
Ingat,
jangan sekali-
kali. Jangan.
Baik, Tuan.”
Baca juga: Makna Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono
Puisi ini menjadi pencerminan siapa saja yang sedang merasa kesepian dan dirundung banyak pertanyaan. Ada pertikaian dalam pikiran dengan segala kekhawatirannya.
Dalam puisi ini dikatakan bahwa seseorang yang sedang banyak dirundung pertanyaan dan kesepian tidak dibolehkan untuk sering-sering melihat wajahnya yang murung. Tujuannya untuk melupakan duka dan tidak larut dalam kesedihan.
Sebagai manusia kita harus bisa mengontrol emosi, sehingga emosi dalam diri tidak berubah-berubah secara drastis. Sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.