KOMPAS.com - Konjungsi subordinatif termasuk kata hubung intrakalimat. Merupakan konjungsi yang menghubungkan antarklausa, yakni klausa induk dan anak.
Selain subordinatif, konjungsi koordinatif juga termasuk kata hubung intrakalimat. Digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau lebih dengan derajat yang sama.
Apa itu konjungsi subordinatif dan bagaimana contohnya?
Menurut Ida Ayu Mirah Purwiati dalam jurnal Konjungsi Subordinatif dalam Teks Buku Pelajaran SLTA: Analisis Bentuk, Distribusi, dan Makna (2015), konjungsi subordinatif adalah kata penghubung antara dua klausa atau lebih dengan status yang berbeda.
Maksudnya satu dari dua atau lebih klausa tersebut merupakan anak kalimat. Dengan demikian, konjungsi subordinatif digunakan untuk menghubungkan induk dengan anak kalimat.
Baca juga: 20 Contoh Kalimat Konjungsi Temporal
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia Akademis: Buku Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia (2021) karya Ahmad Fadly, konjungsi subordinatif dibagi menjadi tiga kelompok, yakni:
Contohnya sejak, semenjak, sedari, sewaktu, ketika, tatkala, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum, sehabis, selesai, seusai, hingga, dan sampai.
Contohnya jika, jikalau, kalau, asal(kan), bila, dan mana(kala).
Contohnya andaikan, seandainya, umpamanya, dan sekiranya.
Contohnya agar, supaya, dan biar.
Contohnya biarpun, meski(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, dan kendati(pun).
Contohnya seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, dan alih-alih.
Baca juga: Konjungsi Intrakalimat: Pengertian dan Contoh Kalimatnya
Contohnya sebab, karena, oleh karena, dan oleh sebab.
Contohnya sehingga, sampai(-sampai), dan maka(nya).
Contohnya dengan dan tanpa. Jenis konjungsi ini diikuti nomina.