Merupakan kebalikan dari high angle.
Jenis angle kamera ini menandakan bahwa obyek dipotret dari bawah. Sehingga memberi kesan obyek yang terlihat lebih besar dan kuat.
Fotografer sering menggunakan sudut kamera yang rendah untuk menekankan ketinggian suatu obyek, seperti pohon atau bangunan.
The frog eye angle juga diambil dari bawah, namun dengan sudut pandang yang lebih rendah daripada low angle, yaitu pada posisi hampir menyentuh tanah.
Penerapan angle ini memberi kesan lebih besar dan kuat pada obyek yang dipotret.
Umumnya, kamera memberi sudut pandang dan menghasilkan gambar yang lurus. Namun, penggunaan angle ini justru membuat hasil gambarnya terlihat miring. Karena fotografer sengaja memiringkan kamera.
Baca juga: Mengenal Teknik Komposisi dalam Fotografi
Meski membuat gambar terlihat tidak stabil dan sedikit membingungkan, penggunaan angle ini dapat menciptakan perspektif yang unik serta menarik perhatian publik.
Selain itu, tilted angle juga membuat foto terlihat sedikit lebih berani dan terkesan punya ilusi gerakan.
Jenis angle kamera ini disebut juga dutch angle. Sering digunakan pada film thriller dan horor, karena mampu menciptakan perasaan tidak nyaman.
Teknik ini digunakan untuk menghasilkan gambar dengan pemandangan penuh. Dalam artian, angle ini mencakup bidang horizontal serta kedalaman bidang yang lebih besar dari foto pada umumnya.
Bertujuan memberi konteks, ruang, skala, atau jarak subyek foto pada publik. Sehingga pandangan matanya tertuju pada semua obyek dalam frame atau bingkai foto.
Angle ini paling sering digunakan dalam fotografi lanskap, jalanan, dan arsitektur untuk menciptakan efek dramatis.
Baca juga: Mengenal Foto Jurnalistik, Pelaporan Berita Lewat Foto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.