Beberapa latar dalam teks drama, yakni:
Baca juga: Pengertian Drama Tari dan Ciri-cirinya
Dalam hal Penokohan pada teks dapat drama diklasifikasikan sebagai berikut:
Posisi pada tokoh ini berlawanan dengan tokoh lain. Tokoh ini ada untuk menekankan tokoh
Tokoh ini berperan sebagai tokoh heroik, dengan peran yang kuat, adil, atau terpuji.
Tokoh ini dari awal hingga akhir cerita, peran tokoh ini tetap tidak berubah.
Tokoh ini mengalami perubahan watak secara berangsur-angsur. Misalnya, tokoh bulat adalah tokoh yang berubah dari peran setia menjadi pengkhianat, dari peran menyakitkan menjadi peran baik, dan dari orang yang korupsi menjadi orang yang saleh dan bijaksana.
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam drama terdapat dialog atau percakapan yang harus memenuhi beberapa syarat, seperti mendukung perilaku tokoh dan merefleksikan apa yang terjadi sebelum cerita.
Selain itu juga apa yang terjadi di balik cerita, juga harus bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan para tokoh di atas panggung.
Untuk dialog di atas panggung harus lebih jelas dan lebih teratur daripada percakapan sehari-hari. Kata-kata yang disusun harus dimaksimalkan sebaik-baiknya. Tokoh harus berbicara dengan jelas dan memiliki tujuan yang jelas.
Dialog yang akan disampaikan sebaiknya dilakukan secara natural dan alamiah sehingga membuat penonton berpikira bahwa seolah-olah dialog tersebut diucapkan seperti sebenar-benarnya terjadi.
Baca juga: Tata Rias dan Tata Busana dalam Pementasan Drama
Tema adalah ide utama untuk menentukan struktur keseluruhan jalan cerita dari drama. Tema-tema dalam lakon menyentuh semua masalah, termasuk masalah kemanusiaan, kekuasaan, perasaan, kecemburuan, dan lain-lain.
Pada umumnya, tema tidak dinyatakan secara terang-terangan (tersurat), tetapi lebih pada tersirat. Oleh karena itu, untuk memahami dan merumuskan tema-tema drama, perlu adanya apresiasi terhadap berbagai unsur drama secara keseluruhan.
Ajaran moral yang hendak disampaikan dalam drama kepada pembaca atau penonton merupakan pengertian dari pesan ataua amanat. Sepanjang drama, pesan atau amanat disembunyikan secara rapi dengan menyeseuaikan dari isi cerita drama.
Kaidah kebahasaan atau ciri yang paling kuat dari kebahasaan teks drama adalah dialog atau percakapan langsung dari tokoh.
Oleh karena itu, hampir semua kalimat yang disajikan di dalamnya merupakan dialog atau bentuk tuturan langsung dari tokoh tersebut. Kaidah kebahasaan teks drama, antara lain sebagai berikut: