KOMPAS.com - Ketidaksetaraan atau kesenjangan ekonomi mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara individu dalam kelompok, kelompok dalam populasi, atau antarnegara.
Istilah kesenjangan ekonomi juga biasa disebut dengan kesenjangan pendapatan, kesenjangan kekayaan, serta jurang antara kaya dan miskin.
Kesetaraan ekonomi dunia menjadi perhatian bagi Forum Ekonomi Dunia. Forum Ekonomi Dunia telah mengidentifikasi pertumbuhan ekonomi yang tidak setara dan menyebabkan ancaman bagi stabilitas sosial.
Menurut penelitian Asian Development Bank (ADB), ketidaksetaraan ekonomi berdampak menghambat pengentasan kemiskinan.
ADB mengatakan, 240 juta populasi dapat keluar dari kemiskinan ekstrim dalam 20 tahun terakhir jika pertumbuhan ekonomi tidak disertai ketidaksetaraan.
Bahkan Bank Dunia memadukan tujuannya untuk memberantas kemiskinan dengan cara meningkatkan kebutuhan untuk kemakmuran bersama.
Namun, sampai saat ini upaya berbagai pemerintah negara untuk memberantas kemiskinan dan mengecilkan jarak tingkat ekonomi untuk kaum elit dan masyarakat biasa masih belum berhasil.
Baca juga: Sistem Ekonomi Pancasila: Pengertian, Prinsip, dan Ciri-cirinya
Di Amerika Serikat fenomena ketidaksetaraan ekonomi memunculkan ungkapan ekonomi 99% untuk 1%. Di mana artinya sebanyak 1 persen orang terkaya di dunia, memiliki kekayaan yang jumlahnya sama dengan total kekayaan 99 persen penduduk dunia.
Berdasarkan situs oxfam.org, pihaknya menyebutkan bahwa kekayaan 62 orang paling kaya di dunia setara dengan gabungan kekayaan dari setengah orang paling miskin di dunia.
Dalam laporan tersebut, pihaknya meminta pemerintah negara dan perusahaan untuk memberikan kompensasi kepada karyawan yang asuransi kesehatannya tidak ditanggung dan membayar karyawan sesuai dengan kinerja yang sudah diberikan.
Bisnis dan perusahaan merupakan kehidupan ekonomi pasar yang seharusnya memberi keuntungan bagi semua masyarakat.
Tetapi nyatanya perusahaan ini melayani kaum kapitalis teratas dan akhirnya kurang bermanfaat untuk orang yang membutuhkannya.
Baca juga: Perbedaan Kegiatan Ekonomi di Daerah Pantai dan Pegunungan
Kenaikan pendapatan kalangan elit dibandingkan pekerja biasa sangat timpang. Perusahaan di seluruh dunia terus menurunkan biaya tenaga kerja, dan membuat pekerja serta produsen mendapatkan semakin sedikit manfaat perkembangan ekonomi.
Pada saat kaum kapitalis menghindari pajak perusahaan, pihak yang paling dirugikan adalah negara berkembang dan kaum menengah kebawah.
Masyarakat ini yang paling membutuhkan sarana umum yang harusnya bisa didapatkan jika perusahaan kapitalis ini membayar pajaknya dengan benar.
Kapitalisme kroni dan peran orang kaya raya (kapitalis) dalam ketimpangan ini. Tujuan dari perusahaan kapitalis ini adalah untuk memaksimalkan profit pemegang saham mereka.
Dengan kapitalisme kroni ini, usaha kecil menjadi kalah saing dan harus membayar lebih untuk barang dan jasa karena kekuatan monopoli perusahaan besar dan mereka yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintah.
Membayar pajak sekecil mungkin adalah strategi utama untuk orang super kaya. Dikatakan bahwa banyak uang yang disembunyikan di luar pulau, hal ini merugikan negara karena pajak yang seharusnya mereka bayar menjadi berkurang.
Kaum ini juga memiliki pengaruh yang besar di pemerintahan bahkan dapat mengatur seluk beluk seleksi dan pemerintahan.
Baca juga: Kegiatan Ekonomi yang Dapat Dilakukan di Daerah Pantai
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.