Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tari Gubang dari Suku Melayu Asahan 

Kompas.com - 26/04/2022, 17:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Tari Gubang merupakan tari tradisional Melayu berasal dari suku Melayu Asahan, Provinsi Sumatera Utara. 

Dikutip dari jurnal Alam Melayu: Dari Ingatan ke Kenyataan, Esai Foto Revitalisasi Budaya Melayu III Tahun 2012 (2012) oleh Nizamoel Akhyar, tari Gubang brkaitan dengan penyajian unsur tari, musik, syair, dan tata rupa pentas. 

Tiap elemen penyajian pada dasarnya memiliki porsi yang setara. Di mana yang satu menguatkan elemen yang lain sehingga disebut tari Gubang. 

Menurut legenda, Gubang merupakan tarian makhluk bunian atau makhluk halus penghuni hutan yang ditemukan oleh seorang nelayan yang tersesat di hutan. 

Awalnya, tari Gubang dilakukan di atas perahu sebagai saran ekspresi nelayan yang gembira dengan menari bersama di atas perahu. 

Kemudian seiring dengan perkembangan zaman, tari Gubang berfungsi sebagai saan pemanggil angin. Tarian ini pun cukup kental unsur magisnya. Tarian ini menjadi ritual memanggil angin untuk kelancaran aktivitas nelayan. 

Baca juga: Tari-Tarian Tradisional Aceh 

Setelah masuknya agama Islam di Sumatera Utara, Gubang mendapatkan pengaruhnya dan sampai saat ini menjadi tarian hiburan. Khususnya masyarakat pesisir dan nelayan yang akan berlayar. 

Selain itu, tarian Gubang sebagai tarian penyambutan tamu dalam upacara adat bagi masyarakat seperti pesta perkawinan, penyambutan tamu kehormatan, dan proses pengobatan. 

Gerakan tari Gubang 

Dikutip dari buku Tari Gubang Asahan (2016) karya Fariani, gerakan tari Gubang dapat dibagi sebagai berikut: 

  • Gerakan masuk 

Tarian diawali dengan penari wanita yang gerakan tarinya menggambarkan datangnya angin dan burung sambil menari berputar-putar. Sedangkan penari pria yang masuk menggambarkan aktivitas nelayan yang melempar jala dan mendayung perahu. 

  • Gerakan sembah

Menggambarkan penghormatan kepada para tamu atau penonton yang dilakukan oleh penari perempuan dan pria secara bersamaan. 

Pada saat ini, gerakan kepala penari menunduk sebagai tanda hormat, kemudian kembali tegak lurus sembari kedua tangan saling bertemu di dada sebagai ucapan salam. 

  • Gerakan maju dan mundur 

Setelah melakukan gerakan menghormati tamu, penari wanita dan pria memutar ke kanan dan ke kiri dengan lenggok penari yang riang dan lincah. 

Baca juga: Ciri-ciri Tari sebagai Upacara

  • Gerakan tayang tambar 

Menggambarkan membawa jambar atau talam yang berisi hidangan untuk disuguhkan kepada tamu undangan. 

  • Gerakan melayah 

Gerakan yang menggambarkan membagi-bagikan jambar kepada tamu undangan. Dalam gerakan ini, penari berputar mengelilingi penari lainnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com