KOMPAS.com - Tari tradisional dan tari kreasi baru merupakan dua jenis seni tari yang berkembang di Indonesia.
Kedua seni tari ini memiliki persamaan dan perbedaan. Salah satu persamaannya terletak pada tujuan tarinya. Contoh, ada seni tari yang ditujukan untuk keperluan keagamaan, dan ada pula tari yang digunakan sebagai hiburan.
Sedangkan salah satu perbedaan tari tradisional dengan tari kreasi baru adalah penyajiannya. Tari tradisional disajikan sesuai nilai yang berkembang di suatu daerah. Sedangkan tari kreasi baru ditampilkan dengan pengembangan nilai yang ada.
Dikutip dari buku Sejarah Seni Budaya (2020) karya Ida Ayu Trisnawati, tari tradisional adalah tarian dari suatu daerah yang diwariskan secara turun-temurun hingga menjadi budaya dari daerah tersebut.
Umumnya tari tradisional mengandung nilai filosofis, seperti keagamaan, kepahlawanan, kehidupan masyarakat, dan sebagainya.
Dilansir dari buku Tari Dinggu: Dulu dan Sekarang (2018) oleh Anthi Max, tari kreasi baru adalah jenis tarian tradisional yang telah dikembangkan sesuai perkembangan zaman.
Walau berasal dari pengembangan tarian tradisional, tari kreasi baru tetap mengandung nilai-nilai di dalamnya. Jenis tarian ini biasanya diciptakan oleh seorang koreografer atau orang yang ahli di bidang seni tari.
Baca juga: Tari Tradisional: Definisi, Ciri-Ciri, Keunikan, dan Fungsinya
Berikut ini beberapa perbedaan tari tradisional dengan tari kreasi baru:
Tari tradisional berbeda dengan tari kreasi baru, karena tari tradisional berasal dari daerah atau wilayah tertentu. Sedangkan tari kreasi baru, muncul dari pengembangan tari tradisional.
Perbedaan lain antara tari tradisional dengan tari kreasi baru adalah sifatnya.
Tari tradisional bersifat kedaerahan. Sementara tari kreasi baru bersifat lebih modern, karena memadukan tari tradisional dengan pengembangan tarian yang lebih modern.
Jika dilihat dari iringan musiknya, tari tradisional menggunakan musik tradisional. Selain itu, tarian ini juga sering diiringi alat musik tradisional khas daerah tersebut.
Misalnya, tari jathilan dari Yogyakarta. Tarian ini diiringi alat musik gamelan, seperti kenong, gong, dan lain-lain.
Sedangkan tari kreasi baru menggunakan unsur musik yang dianggap sesuai dengan tariannya. Contoh, iringan lagu tari kreasi baru menggunakan perpaduan alat musik tradisional dan modern.
Terakhir, perbedaan tari tradisional dengan tari kreasi baru dapat dilihat dari gerakan, pakaian, serta tata riasnya.
Gerakan, pakaian, dan tata rias tari tradisional pasti berkaitan dengan nilai-nilai kedaerahan. Sedangkan pada tari kreasi baru, ketiga unsur tersebut telah mengalami perkembangan, karena merupakan hasil kreativitas kelompok atau individu tertentu.
Baca juga: Pengertian dan Jenis Tari Kreasi