KOMPAS.com - Sistem peredaran darah pada tubuh manusia dibagi menjadi dua, yakni peredaran darah kecil serta peredaran darah besar.
Ketika sistem peredaran darah kecil terjadi, organ yang terlibat adalah jantung dan paru-paru. Pada sistem ini, darah mengalir dari jantung menuju paru-paru dan kembali lagi ke jantung.
Lalu, bagaimana dengan sistem peredaran darah besar pada manusia?
Ilustrasi
Menurut Sri Handayani dalam buku Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia (2021), peredaran darah besar pada manusia sering juga disebut peredaran darah sistemik.
Peredaran darah ini dimulai dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.
Baca juga: Sistem Peredaran Darah Manusia
Dikutip dari buku Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung (2000) karya Iman Soeharto, urutan peredarah darah besar pada manusia dimulai dari bilik kiri yang memompa darah ke seluruh tubuh manusia.
Darah tersebut kaya akan oksigen serta zat makanan. Apabila kadar oksigen dalam darah sudah rendah atau hanya tersisa karbon dioksida, darah tersebut akan terkumpul di pembuluh darah. Setelah itu, darah kembali ke jantung melalui serambi kanan.
Adapun darah tersebut dialirkan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Darah yang dipompa keluar dari jantung merupakan darah bersih. Sementara darah yang kembali ke jantung adalah darah kotor. Karena membawa sisa metabolisme tubuh serta karbon dioksida.
Secara sederhana, sirkulasi urutan peredaran darah besar pada manusia adalah jantung (bilik kiri) - aorta - arteri - vena kava (pembuluh balik besar bawah) - atrium kanan jantung.
Dengan demikian, peredaran darah manusia dimulai dari jantung dan dialirkan seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung membawa darah kotor.
Baca juga: Gangguan Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.